GRESIK– Pudak salah satu jajanan khas Gresik yang banyak diburu warga di Ramadan. Makanan tradisional yang terbungkus dari daun pelepah pisang itu biasanya dikonsumsi menjadi hidangan pendamping buka puasa serta untuk oleh-oleh.
Rasa jajanan khas Gresik kini makin berkreasi, misalnya dengan aroma pandan dan original. Keduanya tanpa menggunakan bahan kimia pengawet.
Hidangan tradisional berbagan tepung beras itu dan gula pasir. Banyak ditemukan di berbagai tempat misalnya di pusat oleh-oleh maupun toko khusus yang menyediakan makanan tradisional. Kemasan yang unik, dan terbungkus pelepah daun pisang membuat warga penasaran menikmati sensasi jajanan tempo dulu.
Sejumlah perajin pudak menuturkan, pudak minimalis dengan ukuran sekali makan langsung menjadi primadona di bulan Ramadan tahun ini. Selain lebih efisien murah dan harga terjangkau pudak minimalis juga cocok untuk souvenir.
Salah satu pembuat pudak, Agus Budiono,47 menuturkan omset penjualannya melonjak hingga mencapai 60 persen. Dari rata-rata 500 biji naik menjadi 3 ribu biji perharinya. “Selain menjual secara off line kami juga melayani penjualan secara online. Bahkan, pembelinya tidak hanya warga Gresik,” ujarnya.
Sementara Rina Mukyasari salah satu pembeli pudak minimalis mengatakan, pudak menjadi identifikasi Kota Gresik. Sehingga, tidak lengkap kalau ke Gresik tidak membawa makanan khas ini.
“Kalau ingin mencicipi kelezatan pudak tidak perlu repot karena banyak tersedia di sentra jajanan khas Gresik. Harganya pun terjangkau cuma Rp 1.500 perbiji,” pungkasnya. (*han)