26 C
Gresik
Wednesday, 29 March 2023

Pembangunan RS Nyai Ageng Pinatih Terkendala Enam Rumah Milik Warga

GRESIK – Pembangunan perluasan Rumah Sakit (RS) Nyai Ageng Pinatih Gresik  akan segera dilakukan dalam waktu cepat. Meski lahan milik RS, namun manajemen tetap melakukan mediasi. Pasalnya, terdapat enam pemilik rumah pribadi yang berada di Kelurahan Trate atau sekitar RS.

Pertemuan dihadiri oleh manajemen RS Nyai Ageng Pinatih Gresik, warga dan Bhabinkamtibmas di kantor Kelurahan Trate Gresik. Enam warga yang rumahnya berbatasan dengan lahan RS yaitu Satri, Kemis, Busiri, Kholis, Fathur Rahman dan Matiri. Usulan harga jual tersebut mulai Rp 800 juta hingga Rp1 miliar.  Sosialisasi pembangunan dilakukan supaya tidak terjadi persoalan karena harus izin terhadap warga sekitar.

Perwakilan manajemen RS Nyai Ageng Pinatih, Ahmad Yani mengatakan, manajemen RS harus melakukan sosialisasi dan izin kepada warga setempat. “Niat utama adalah akan memanfaatkan tanah milik rumah sakit. Namun, pada batas tanah rumah sakit tepat di depannya terdapat rumah enam warga,”kata Ahmad.

Pihak RS memberikan dua pilihan, yakni dijual dan akan dibeli pihak RS. Jika pun tidak berkenan, RS tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkannya.  Saat ini, pihaknya sedang menghitung sesuai harga dasar atau harga pasaran. Ditambah dengan perizinan serta lain-lainnya. “Namun tetap kita pagar sesuai batas tanah yang menjadi hak rumah sakit, nanti akan ada biaya bedah rumah yang diusulkan Lurah Trate,” ungkap Yani.

Sementara itu Lurah Trate, Nur Soehedi mengaku, pihaknya hanya melakukan memediasi. Keputusan dan kesepakatan dikembalikan kepada pemilik rumah bersama dengan pihak manajemen RS Nyai Ageng Pinatih. “Kelurahan juga pernah mencarikan rumah dan dapat empat di daerah Trate tapi kurang dua, akhirnya tidak jadi,”ungkapnya. (jar/han)

GRESIK – Pembangunan perluasan Rumah Sakit (RS) Nyai Ageng Pinatih Gresik  akan segera dilakukan dalam waktu cepat. Meski lahan milik RS, namun manajemen tetap melakukan mediasi. Pasalnya, terdapat enam pemilik rumah pribadi yang berada di Kelurahan Trate atau sekitar RS.

Pertemuan dihadiri oleh manajemen RS Nyai Ageng Pinatih Gresik, warga dan Bhabinkamtibmas di kantor Kelurahan Trate Gresik. Enam warga yang rumahnya berbatasan dengan lahan RS yaitu Satri, Kemis, Busiri, Kholis, Fathur Rahman dan Matiri. Usulan harga jual tersebut mulai Rp 800 juta hingga Rp1 miliar.  Sosialisasi pembangunan dilakukan supaya tidak terjadi persoalan karena harus izin terhadap warga sekitar.

Perwakilan manajemen RS Nyai Ageng Pinatih, Ahmad Yani mengatakan, manajemen RS harus melakukan sosialisasi dan izin kepada warga setempat. “Niat utama adalah akan memanfaatkan tanah milik rumah sakit. Namun, pada batas tanah rumah sakit tepat di depannya terdapat rumah enam warga,”kata Ahmad.

-

Pihak RS memberikan dua pilihan, yakni dijual dan akan dibeli pihak RS. Jika pun tidak berkenan, RS tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkannya.  Saat ini, pihaknya sedang menghitung sesuai harga dasar atau harga pasaran. Ditambah dengan perizinan serta lain-lainnya. “Namun tetap kita pagar sesuai batas tanah yang menjadi hak rumah sakit, nanti akan ada biaya bedah rumah yang diusulkan Lurah Trate,” ungkap Yani.

Sementara itu Lurah Trate, Nur Soehedi mengaku, pihaknya hanya melakukan memediasi. Keputusan dan kesepakatan dikembalikan kepada pemilik rumah bersama dengan pihak manajemen RS Nyai Ageng Pinatih. “Kelurahan juga pernah mencarikan rumah dan dapat empat di daerah Trate tapi kurang dua, akhirnya tidak jadi,”ungkapnya. (jar/han)

Most Read

Berita Terbaru