GRESIK-Pemerintah Kabupaten Gresik menyiapkan stadion sepak bola, Gelora Joko Samudro (Gejos) sebagai tempat isolasi terpusat dan terpadu. Hal itu guna mengantisipasi melonjaknya kasus COVID-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sejumlah perangkat dengan mengundang sejumlah pihak yang berkompeten merealisasikan. “Penyiapan tempat isolasi terpusat dan terpadu COVID-19 di sini adalah sesuai instruksi pemerintah pusat yang disampaikan melalui Forkopimda Jawa Timur,” kata Bupati Yani.
Menurutnya, lokasi isolasi terpusat sangat penting, karena banyak kasus isolasi mandiri yang gagal dan berakhir dengan kematian. “Berdasarkan hal tersebut, Forkopimda Jatim memerintahkan agar semua bupati/wali kota untuk mengubah kebijakan isolasi mandiri menjadi isolasi terpusat. Di Gresik kami pilih Gejos, karena tempatnya memungkinkan,” tuturnya.
Dikatakan, Pemkab Gresik menargetkan Lapangan Gejos nantinya bisa menampung seribu pasien, dengan beberapa penambahan yang mutlak harus dilakukan, yaitu tempat tidur dan perbaikan beberapa ruangan, sehingga sesuai standar kebutuhan sebagai rumah sakit lapangan. “Kami akan menambah tempat tidur secara bertahap, dan akan saya tambah sesuai kebutuhan, semuanya sudah kami siapkan. Begitu juga nakes, kami akan mengoptimalkan tenaga yang ada ditambah relawan. Untuk instalasi oksigen juga sudah siap, tinggal mengalirkan saja,” katanya.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengakui bahwa kebijakan penanganan kasus COVID-19 di Gresik sudah optimal, sebab saat ini sudah ada 10 Puskesmas untuk perawatan tingkat pertama dan 5 Puskesmas untuk tingkat lanjutan, dan normal. “Nanti Gejos sifatnya mendukung RS Ibnu Sina dalam penanganan pasien COVID-19. Sedangkan, Puskesmas adalah ujung tombak untuk menentukan tindakan lanjutan. Khusus untuk pasien sedang dan berat, pasti akan dirujuk ke RS Ibnu Sina. Sedangkan yang tanpa keluhan, keluhan ringan diarahkan ke RS Lapangan. Semuanya dalam pengawasan RS Ibnu Sina,” katanya.
Sebelumnya, Gejos juga telah digunakan sebagai lokasi perawatan pasien COVID-19, namun tidak menyeluruh, yakni hanya sebagian ruang di lantai I dan II. Menanggapi hal itu, Plt Dirut RS Ibnu Sina, dr Rudyanto Dwi mengaku, pihaknya siap membantu dan akan mengirimkan beberapa tenaga teknis untuk memodifikasi ruangan di Gejos, termasuk selang oksigen agar bisa dipakai lebih banyak sambungan. “Kami siap membantu merealisasikan, hal ini sebagai antisipasi adanya lonjakan pasien,” katanya. (fir/han)