GRESIK-Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Gresik berhasil memasang 1.715 akseptor atau alat kontrasepsi di seluruh kecamatan.
Angka itu melampaui target nasional untuk Gresik yang hanya hanya 482 aksektor. Rinciannya, 168 IUD, tiga kondom, 145 implan, 156 akseptor suntik dan 10 pil.
“Untuk akseptor yang dipasang khusu untuk Medis Operasi Wanita (MOW), sedangkan Medis Operasi Pria belum ada target.
Kepala KBP3A Gresik, Adi Yumanto mengatakan, untuk nasional, pemerintah menargetkan sejuta akseptor yang dipasang pada 2020. “Program ini tidak ditarik biaya, gratis,” kata Adi.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam mencapai target itu, pihaknya melakukan sosialisasi melalui kampung KB di tingkat kecamatan.
“Sudah ada 18 kecamatan yang ikut kampung KB. Mereka yang berhasil melakukan pemasangan akseptor secara maksimal kepada warganya akan menjadi enam terbaik dalam kejuaraan kampung KB,” katanya.
Sementara itu, Kabid KB dan Pergerakan Institusi KBP3A, Ahmad Nasikh menambahkan, ada delapan kriteria bagi kampung yang mengikuti lomba tersebut. Di antaranya, inovasi, administrasi, ketertiban dan sektor, terkait terhadap wabah Covid-19 dan struktur organisasi.
“Untuk target nasional sudah dipenuhi, bahkan lebih. Sampai Juni, sudah 1.715 akseptor yang dipasang di 18 kecamatan,” pungkas Nasikh. (jar/han)