GRESIK – Ratusan hektare tanaman padi di Gresik Selatan diserang hama wereng. Kondisi ini membuat para petani terancam. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, petani terpaksa memanen padi lebih awal yakni umur 75 hari.
Tanaman padi yang diserbu hama wereng berada di beberapa Kecamatan di Gresik Selatan. Di antaranya Kecamatan Cerme, Benjeng dan Duduk Sampeyan. Seperti di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, tanaman padi petani yang sudah masuk bulan ketiga tiba-tiba kering dan mati. Selain itu, batang padi juga membusuk.
Salah satu petani di Desa Banjardari, Kecamatan Cerme Mukhlis menuturkan serangan hama wereng ini tergolong cepat yakni dalam hitungan hari. Petani juga sudah melakukan pengendalian dengan memberikan obat hama dan cairan disinfektan.
“Upaya yang kami lakukan gagal dikarenakan padi yang sudah tumbuh terlanjur rusak dan kering. Serangan wereng sangat cepat,” katanya, Jumat (28/8).
Dia mengatakan, pada kondisi normal, petani bisa mendapatkan 10 ton padi per hektare. Namun kini petani hanya mendapatkan hasil lima ton perhektare.
Selain hama wereng, petani juga menghadapi persoalan serangan hama tikus. Serangan ini semakin memperparah kerusakan tanaman padi.
Sementara Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Muhammad Nur Syafei mengatakan, serangan hama wereng terjadi akibat petani tidak maksimal merawat tanaman padinya. Pihaknya telah berulang kali memberikan sosialisasi agar petani lebih serius merawat dan memberikan obat untuk antisipasi hama.
“Kami sudah berkali-kali sosialisasi agar petani memberikan obat untuk antisipasi hama padi,” pungkasnya. (yud/rof)