30.6 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Kerusuhan di Benjeng, Perguruan Silat dan Pemilik Warkop Pilih Damai

GRESIK – Peristiwa kerusuhan oknum perguruan silat yang mengakibatkan kerusakan warung kopi (warkop) hingga adanya korban luka di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik berakhir damai. Ini setelah dilakukan mediasi bersama warga Desa Jatirembe, yang difasilitasi oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Muspika) Benjeng dan Kepala Desa (Kades) Jatirembe, Miftahul Hadi.

Kabar yang diterima media ini, perwakilan massa dari perguruan silat disebutkan telah memberikan ganti rugi atas kerusakan warung milik Lasianah ,45, warga desa setempat.

Kades Miftahul Hadi  membenarkan terkait adanya perdamaian tersebut. “Untuk nominalnya saya tidak tahu mas, yang jelas saat adanya mediasi perwakilan perguruan silat langsung memberikan ganti rugi ke pemilik warung,” ungkap Miftahul Hadi kepada awak media.

Mediasi ini berlangsung di Balai Desa Jatirembe, pada Senin (25/10) kemarin. Dan agenda mediasi kali ini disebutkan hanya antara korban pemilik warung bersama warga dengan oknum perguruan silat.

Sementara terkait proses hukumnya, hal tersebut merupakan kewenangan penegak hukum. Yang jelas warganya sudah ada kesepakatan damai. Juga disertai surat pernyataan permohonan maaf dari massa perguruan silat kepada warga Jatirembe.

“Dan para pelaku juga mengaku salah dan tidak mengulangi lagi,” imbuhnya.

Sementara itu Kapolsek Benjeng, AKP Lukman Hadi juga membenarkan terkait adanya mediasi atau perdamaian antara warga Desa Jatirembe dengan oknum perguruan silat tersebut. “Kalau soal itu (penanganan kasus) ada di Polres,” ungkapnya.

Sementara Kasubag Humas Polres Gresik, Ipda Saekan menyampaikan bahwa belum ada keterangan resmi dari Polres Gresik terkait kasus pengrusakan dan pemukulan yang melibatkan oknum perguruan silat di wilayah Benjeng beberapa waktu lalu. “Tidak ada laporan,” pungkasnya. (yud/han)

GRESIK – Peristiwa kerusuhan oknum perguruan silat yang mengakibatkan kerusakan warung kopi (warkop) hingga adanya korban luka di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik berakhir damai. Ini setelah dilakukan mediasi bersama warga Desa Jatirembe, yang difasilitasi oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Muspika) Benjeng dan Kepala Desa (Kades) Jatirembe, Miftahul Hadi.

Kabar yang diterima media ini, perwakilan massa dari perguruan silat disebutkan telah memberikan ganti rugi atas kerusakan warung milik Lasianah ,45, warga desa setempat.

Kades Miftahul Hadi  membenarkan terkait adanya perdamaian tersebut. “Untuk nominalnya saya tidak tahu mas, yang jelas saat adanya mediasi perwakilan perguruan silat langsung memberikan ganti rugi ke pemilik warung,” ungkap Miftahul Hadi kepada awak media.

-

Mediasi ini berlangsung di Balai Desa Jatirembe, pada Senin (25/10) kemarin. Dan agenda mediasi kali ini disebutkan hanya antara korban pemilik warung bersama warga dengan oknum perguruan silat.

Sementara terkait proses hukumnya, hal tersebut merupakan kewenangan penegak hukum. Yang jelas warganya sudah ada kesepakatan damai. Juga disertai surat pernyataan permohonan maaf dari massa perguruan silat kepada warga Jatirembe.

“Dan para pelaku juga mengaku salah dan tidak mengulangi lagi,” imbuhnya.

Sementara itu Kapolsek Benjeng, AKP Lukman Hadi juga membenarkan terkait adanya mediasi atau perdamaian antara warga Desa Jatirembe dengan oknum perguruan silat tersebut. “Kalau soal itu (penanganan kasus) ada di Polres,” ungkapnya.

Sementara Kasubag Humas Polres Gresik, Ipda Saekan menyampaikan bahwa belum ada keterangan resmi dari Polres Gresik terkait kasus pengrusakan dan pemukulan yang melibatkan oknum perguruan silat di wilayah Benjeng beberapa waktu lalu. “Tidak ada laporan,” pungkasnya. (yud/han)

Most Read

Berita Terbaru