GRESIK – Seperti anak kandungnya sendiri, Agus Setyo Darminto langsung mengumandangkan adzan ke telinga bayi laki-laki warga binaan rutan kelas II Banjarsari, PH (inisial), 23. Ia pun juga menggendong bayi secara terus menerus selama sang ibu dalam proses perawatan pasca melahirkan.
Bukan hanya mendampingi saat melahirkan, Agus Setyo Darminto, petugas rutan itu juga mendampingi saat cek kontrol ke tim medis. “Ditugasi untuk mendampingi warga binaan yang bakal melahirkan, ya dilakukan dengan sebaiknya,” kata Agus.
PH merupakan perempuan yang terjerat kasus narkotika melewati malam itu dengan penuh emosi dan menguras banyak energi. KOndisinya seperti diantara hidup dan mati. Namun, perempuan yang divonis 6 tahun 2 bulan itu berhasil melewati masa-masa itu dengan pendampingan petugas dan juga rekannya di rutan.
PH menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan sejak Rabu malam (24/11). Pada pukul 23.00 WIB, perempuan 23 tahun itu mengalami kontraksi.
Perawat Rutan Gresik melakukan observasi untuk memastikan tanda-tanda mau melahirkan. “Sepuluh menit kemudian, PH dirujuk ke IGD RS Ibnu Sina karena sudah mengalami pembukaan pertama,” ungkap Kepala Rutan Gresik, Aris Sakuriyadi, Jumat (26/11).
Tepat pukul 07.20 WIB keesokan harinya, telah lahir secara normal bayi laki-laki. “Alhamdulillah, bayi kondisi sehat dengan BB 2,920 kg dan TB 49 cm,” tutur Aris.
Aris menjelaskan, sejak Oktober lalu terdapat dua ibu hamil dengan usia kandungan sudah mencapai 8 bulan. Mereka dipastikan melahirkan dan menghabiskan masa hukumannya di Rutan Gresik.
Pihak rutan telah memberikan perhatian lebih kepada warga binaan yang memang dalam kondisi hamil tua. Berbagai pelayanan seperti senam ibu hamil, cek kondisi kehamilan dengan USG, pemberian vaksin hingga multivitamin serta susu bagi warga binaan yang sedang hamil telah diberikan pihak rutan. “Semua dilakukan agar janin di dalam kandungan tetap sehat dan tanpa ada gangguan dalam perkembangannya,”pungkasnya.(yud/han)