32 C
Gresik
Saturday, 10 June 2023

Terserang Hama dan Cuaca Ekstrim, Tanaman Cabai Membusuk

GRESIK – Imbas terserang hama ditambah kendala cuaca ekstrim membuat petani cabai di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, memanen lebih awal. Tanaman cabai yang seharusnya bisa dipanen tepat waktu hasilnya rusak, dan buahnya membusuk.

Saat ini harga cabai dipasaran tembus di angka Rp 80 ribu perkilogram. Namun, karena terserang hama. Petani terpaksa memanen buah yang masih hijau agar kerugian tidak semakin banyak.

Salah satu petani cabai asal Desa Kembangan, Kasiah ,53, menuturkan, sejak seminggu terakhir tanaman cabai yang ditanam sudah mulai bisa dipanen. Namun, cuaca yang tidak menentu serta terserang hama membuat cabai tumbuh tidak tumbuh sempurna.

“Buahnya cenderung kering, ditambah adanya hama ulat yang menyebabkan buah cabai membusuk,” ujarnya, Minggu (26/3).

Dirinya terpaksa memanen buah cabai yang masih hijau, dan dijual dengan harga Rp 30 ribu per kilogramnya.

“Harga itu jauh dari harga cabai yang sudah matang. Bila dijual di pasaran bisa mencapai Rp 75 ribu per kilonya di tingkah petani,” imbuhnya.

Baca Juga : Perkuat Ketahanan Pangan, Babinsa Bantu Petani Jemur Padi

Bagi Kasiah harga cabai yang mencapai Rp 80 ribu per kilo, belum bisa dirasakan oleh petani. Pasalnya, tanaman cabai yang ditanam di lahannya tidak tumbuh dengan baik. Sehingga, tidak matang dan cenderung kering.

“Sebetulnya kami sudah melakukan berbagai cara. Termasuk melakukan penyemprotan hama serta memberi pupuk yang berimbang. Tapi, hasilnya tetap tidak tumbuh optimal,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, naiknya harga cabai di Bulan Ramadhan dipicu akibat petani yang gagal panen. Sehingga, suplai ke pasar menjadi berkurang dan membuat harga cabai mengalami kenaikan.(yud/han)

GRESIK – Imbas terserang hama ditambah kendala cuaca ekstrim membuat petani cabai di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, memanen lebih awal. Tanaman cabai yang seharusnya bisa dipanen tepat waktu hasilnya rusak, dan buahnya membusuk.

Saat ini harga cabai dipasaran tembus di angka Rp 80 ribu perkilogram. Namun, karena terserang hama. Petani terpaksa memanen buah yang masih hijau agar kerugian tidak semakin banyak.

Salah satu petani cabai asal Desa Kembangan, Kasiah ,53, menuturkan, sejak seminggu terakhir tanaman cabai yang ditanam sudah mulai bisa dipanen. Namun, cuaca yang tidak menentu serta terserang hama membuat cabai tumbuh tidak tumbuh sempurna.

-

“Buahnya cenderung kering, ditambah adanya hama ulat yang menyebabkan buah cabai membusuk,” ujarnya, Minggu (26/3).

Dirinya terpaksa memanen buah cabai yang masih hijau, dan dijual dengan harga Rp 30 ribu per kilogramnya.

“Harga itu jauh dari harga cabai yang sudah matang. Bila dijual di pasaran bisa mencapai Rp 75 ribu per kilonya di tingkah petani,” imbuhnya.

Baca Juga : Perkuat Ketahanan Pangan, Babinsa Bantu Petani Jemur Padi

Bagi Kasiah harga cabai yang mencapai Rp 80 ribu per kilo, belum bisa dirasakan oleh petani. Pasalnya, tanaman cabai yang ditanam di lahannya tidak tumbuh dengan baik. Sehingga, tidak matang dan cenderung kering.

“Sebetulnya kami sudah melakukan berbagai cara. Termasuk melakukan penyemprotan hama serta memberi pupuk yang berimbang. Tapi, hasilnya tetap tidak tumbuh optimal,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, naiknya harga cabai di Bulan Ramadhan dipicu akibat petani yang gagal panen. Sehingga, suplai ke pasar menjadi berkurang dan membuat harga cabai mengalami kenaikan.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru