GRESIK – Bencana banjir Kali Lamong yang sudah melanda Kabupaten Gresik lebih dari sepekan membuat sejumlah pihak merasa prihatin. Tidak sedikit rasa keprihatinan itu ditunjukkan oleh kalangan milenial atau tokoh muda Kota Wali.
Seperti yang terlihat kemarin, Farid Romawan, sosok muda asal Desa Betiting, Cerme turun gunung memberikan bantuan kepada korban banjir. Kedatangan pria yang akrab disapa Roma ditengah-tengah korban banjir itu didampingi sejumlah relawan dan kader partai berlambang mercy.
Pengusaha distributor pupuk Kota Wali itu bahkan menelusuri sejumlah tempat yang dilanda banjir dengan berjalan kaki. Karena dirinya juga berasal dari Kecamatan Cerme, tidak jarang banyak masyarakat yang menyapanya.
Baca Juga :Â Dinas PU Gresik Diminta Segera Inventarisir Titik Luapan Banjir
“Sesuai intruksi ketua umum mas AHY agar setiap kader selalu peduli dan berjuang bersama rakyat. Secara prinsip dalam menghadapi bencana tidak ada pihak yang saling menyalahkan atau lempar tanggung jawab,” tegas pria yang akrab disapa Roma itu.
Dikatakan, musibah banjir Kali Lamong merupakan bencana tahunan yang harus segera dicarikan solusi. Sebab, musibah ini tidak hanya menganggu aktivitas perekonomian masyarakat namun juga menimbulkan kerugian yang besar.
“Penanganan banjir Kali Lamong harus menjadi prioritas. Sebab, banyak petani yang gagal panen akibat sawahnya terendam banjir. Selain itu saat dilapangan saya juga melihat banyak rumah yang perabotannya terendam,” imbuh Wakil Ketua Bidang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Gresik itu.
Baca Juga :Â Peduli Banjir, Guru ASN PPPK Galang Donasi dan Serahkan Bantuan
Roma mengungkapkan, dalam kapasitasnya sebagai pengurus Ketua Bidang Humas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik dirinya siap bersinergi dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam penanganan bencana Kali Lamong. Untuk itu saat menyapa korban banjir, dirinya tidak hanya sekedar memberikan bantuan saja melainkan juga menyerap informasi serta keluhan masyarakat.
“Karena saya pengusaha pupuk dan asli Kecamatan Cerme, jadi saat ada banjir seperti saat ini kami juga sangat merasakan. Aktivitas pertanian terganggu dan masyarakat juga tidak bisa bekerja,” pungkas Roma. (fir/han)