28.9 C
Gresik
Monday, 29 May 2023

Hadapi Varian Baru Covid-19, RT Zona Merah Langsung Di-Lockdown

GRESIK – Forkopimda Kabupaten Gresik melaksanakan rapat koordinasi evaluasi peningkatan covid-19 di kabupaten Gresik. Kegiatan bertempat di ruang rapat Graita Eka Praja lantai II Kantor Pemkab Gresik,Kamis (24/6).

Rapat itu dihadiri Bupati Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Ketua DPRD Much Abdul Qodir, Kajari Gresik  Heru Winoto, Sekda Gresik Poncoatmojo Iswinarno, Ass III Setda Kab.Gresik Tursilowanto Hariogi, Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali, Kemenag Gresik Markus, Kasatpol PP Abu Hasan, Camat jajaran Pemkab Gresik, Danramil jajaran Kodim 0817 dan kapolsek jajaran Polres Gresik.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam giat rakor tersebut menyampaikan bahwa tiga pilar harus terus meningkatkan kinerjanya untuk menekan angka Covid 19 di wilayah Kabupaten Gresik. “Kondisi pendemi Covid-19 hampir merata di varian baru ini semua pasien membutuhkan oksigen, ” ujarnya, Kamis (24/6). Dalam PPKM Mikro, camat harus berkomunikasi dan duduk bersama kepala desa.

“PPKM Mikro masih menjadi alternatif guna menekan angka penyebaran covid-19. Apabila RT nya zona merah maka ditutup. Kecamatan diharapkan bisa mengedukasi seluruh kepala desa yang ada. PPKM mikro harus dibaca dan dilaksanakan setip desa harus ada ruang isolasi dalam keadaan sedang, ringan dapat diisolasi di tempat tersebut, “jelasnya.

Sementara ini Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengungkapkan, Covid-19 ternyata sudah sangat menghawatirkan maka perlu kebijakan yang lebih ketat dalam menjaga prokes ditingkat masyarakat. Rencana penambahan anggota satgas dan pembukaan Stadion Gelora Joko Samudro perlu percepatan untuk segera direalisasikan.

“Hubungan tata cara kerja antar instansi untuk di evaluasi dalam pelaksanaan pengendalian covid. Satgas pemakaman jangan semua diserahkan ke dinas kesehatan, tetapi perlu di bentuk satgas pemakaman di tingkat desa cukup. Jam malam perlu di aktifkan kembali untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Jika diperlukan perlu kesepakatan untuk menerapkan PSBB kembali.”pungkasnya.(yud/han)

GRESIK – Forkopimda Kabupaten Gresik melaksanakan rapat koordinasi evaluasi peningkatan covid-19 di kabupaten Gresik. Kegiatan bertempat di ruang rapat Graita Eka Praja lantai II Kantor Pemkab Gresik,Kamis (24/6).

Rapat itu dihadiri Bupati Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Ketua DPRD Much Abdul Qodir, Kajari Gresik  Heru Winoto, Sekda Gresik Poncoatmojo Iswinarno, Ass III Setda Kab.Gresik Tursilowanto Hariogi, Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali, Kemenag Gresik Markus, Kasatpol PP Abu Hasan, Camat jajaran Pemkab Gresik, Danramil jajaran Kodim 0817 dan kapolsek jajaran Polres Gresik.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam giat rakor tersebut menyampaikan bahwa tiga pilar harus terus meningkatkan kinerjanya untuk menekan angka Covid 19 di wilayah Kabupaten Gresik. “Kondisi pendemi Covid-19 hampir merata di varian baru ini semua pasien membutuhkan oksigen, ” ujarnya, Kamis (24/6). Dalam PPKM Mikro, camat harus berkomunikasi dan duduk bersama kepala desa.

-

“PPKM Mikro masih menjadi alternatif guna menekan angka penyebaran covid-19. Apabila RT nya zona merah maka ditutup. Kecamatan diharapkan bisa mengedukasi seluruh kepala desa yang ada. PPKM mikro harus dibaca dan dilaksanakan setip desa harus ada ruang isolasi dalam keadaan sedang, ringan dapat diisolasi di tempat tersebut, “jelasnya.

Sementara ini Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengungkapkan, Covid-19 ternyata sudah sangat menghawatirkan maka perlu kebijakan yang lebih ketat dalam menjaga prokes ditingkat masyarakat. Rencana penambahan anggota satgas dan pembukaan Stadion Gelora Joko Samudro perlu percepatan untuk segera direalisasikan.

“Hubungan tata cara kerja antar instansi untuk di evaluasi dalam pelaksanaan pengendalian covid. Satgas pemakaman jangan semua diserahkan ke dinas kesehatan, tetapi perlu di bentuk satgas pemakaman di tingkat desa cukup. Jam malam perlu di aktifkan kembali untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Jika diperlukan perlu kesepakatan untuk menerapkan PSBB kembali.”pungkasnya.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru