27.7 C
Gresik
Saturday, 1 April 2023

Pelajar SMK PGRI 1 Gresik Ini Lolos Pertukaran Pelajar ke Jepang

GRESIK-Hanya iseng-iseng. Mungkin itu kalimat tepat Achmad Ravy Surya Gumilang. Siswa kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Gresik itu  menjadi salah satu siswa Indonesia yang berangkat ke Jepang. Ravy ke Jepang dalam rangka mengikuti program pertukaran budaya pelajar sekolah menengah atas (SMA).

Ravy lolos seleksi Asia Kakehashi Project, sebuah program beasiswa dari pemerintah Jepang untuk siswa dan siswi SMA Indonesia yang bertujuan menjembatani pemahaman antarbudaya Jepang dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang.

“Saya mendapatkan informasi tentang program beasiswa itu dari teman komunitas bahasa Jepang. Teman komunitas ada yang berbagi informasi mengenai Asia Kakehashi Project di grup WhatsApp,” kata Ravy, kemarin.

Program itu ditujukan siswa yang tengah mempelajari bahasa Jepang di sekolah atau di lembaga bahasa lainnya. Persyaratan ini cocok dengan Ravy. Selain sedang belajar bahasa Jepang, siswa kelas 10 SMK PGRI 1 Gresik, Jawa Timur sejatinya suka dengan sesuatu yang berbau dengan Negeri Sakura.

Sesuai fokus dari Asia Kakehashi Project, siswa yang terpilih untuk berangkat ke Jepang diharuskan memiliki visi dan misi. Siswa diharuskan dapat menggambarkan atau menceritakan budaya di tempatnya tinggal, termasuk Ravy.

Ravy akan memperkenalkan Tari Remo kepada Jepang. Ravy bakal memperkenalkan kuliner khas Surabaya dan Gresik hingga seni beladiri silat saat berada di Jepang nanti.

Selain jago bahasa Jepang, Ravy juga pandai yang berhubungan dengan ilmu robotika.

Ia pernah juara 1 kegiatan Olimpiade Teknologi Informasi (TI) Robotik jenjang SMP/MTs tingkat kabupaten. Selain itu, Ravy tahun 2020 berhasil menyabet juara 3 dalam kejuaraan Line Tracer Analog Kategori Senior Tingkat Nasional IRRC 2020 V.1.

Adapun, siswa kelahiran 24 Juni 2006 ini berpesan, bagi anak-anak penerus bangsa agar bisa menghargai waktu. Karena menurut Ravy, menyia-nyiakan waktu adalah kesalahan terbesar dalam hidup. “Hargailah waktu dan pergunakan waktu untuk banyak belajar banyak hal,” tutup Ravy. (jar/han)

 

GRESIK-Hanya iseng-iseng. Mungkin itu kalimat tepat Achmad Ravy Surya Gumilang. Siswa kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Gresik itu  menjadi salah satu siswa Indonesia yang berangkat ke Jepang. Ravy ke Jepang dalam rangka mengikuti program pertukaran budaya pelajar sekolah menengah atas (SMA).

Ravy lolos seleksi Asia Kakehashi Project, sebuah program beasiswa dari pemerintah Jepang untuk siswa dan siswi SMA Indonesia yang bertujuan menjembatani pemahaman antarbudaya Jepang dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang.

“Saya mendapatkan informasi tentang program beasiswa itu dari teman komunitas bahasa Jepang. Teman komunitas ada yang berbagi informasi mengenai Asia Kakehashi Project di grup WhatsApp,” kata Ravy, kemarin.

-

Program itu ditujukan siswa yang tengah mempelajari bahasa Jepang di sekolah atau di lembaga bahasa lainnya. Persyaratan ini cocok dengan Ravy. Selain sedang belajar bahasa Jepang, siswa kelas 10 SMK PGRI 1 Gresik, Jawa Timur sejatinya suka dengan sesuatu yang berbau dengan Negeri Sakura.

Sesuai fokus dari Asia Kakehashi Project, siswa yang terpilih untuk berangkat ke Jepang diharuskan memiliki visi dan misi. Siswa diharuskan dapat menggambarkan atau menceritakan budaya di tempatnya tinggal, termasuk Ravy.

Ravy akan memperkenalkan Tari Remo kepada Jepang. Ravy bakal memperkenalkan kuliner khas Surabaya dan Gresik hingga seni beladiri silat saat berada di Jepang nanti.

Selain jago bahasa Jepang, Ravy juga pandai yang berhubungan dengan ilmu robotika.

Ia pernah juara 1 kegiatan Olimpiade Teknologi Informasi (TI) Robotik jenjang SMP/MTs tingkat kabupaten. Selain itu, Ravy tahun 2020 berhasil menyabet juara 3 dalam kejuaraan Line Tracer Analog Kategori Senior Tingkat Nasional IRRC 2020 V.1.

Adapun, siswa kelahiran 24 Juni 2006 ini berpesan, bagi anak-anak penerus bangsa agar bisa menghargai waktu. Karena menurut Ravy, menyia-nyiakan waktu adalah kesalahan terbesar dalam hidup. “Hargailah waktu dan pergunakan waktu untuk banyak belajar banyak hal,” tutup Ravy. (jar/han)

 

Most Read

Berita Terbaru

/