GRESIK – Produktivitas udang vaname di Kabupaten Gresik mencapai 14 ribu ton per tahun. Meski belum capai target, pemerintah daerah terus mendorong petani agar meningkatkan produksi.
Kepala Dinas Perikanan Nadlelah mengatakan produktivitas udang vaname masih defisit. Di tahun 2022, produktifitas vaname masih di angka 14.077 ton sementara targetnya 20.000 ton.
“Padahal, target nasional yang disampaikan Menko Marves yakni 21 juta ton itu saja belum tercapai,” ujarnya, Selasa (23/5).
Menurutnya, ada tiga penyebab dan kendala produktivitas udang vaname rendah yakni benih sulit, pakan mahal serta jaringan irigasi pengairan.
“Kendalanya adalah benih kualitas F1 yang paling bagus itu jarang. Kemudian, pakan mahal dan jaringan irigasi perairan masih menjadi persoalan,” paparnya.
Oleh karena itu, petani mendorong membudidayakan tambak intensif. Dia pun menyontohkan budidaya udang di Desa Dalegan. Selain hasilnya maksimal, pola budidaya modern ini mudah.
“Dari kami juga akan melakukan pendampingan kepada petani melalui penyuluh yang ada di lapangan,” tuturnya.
Baca Juga :Â Diramaikan Berbagai Hiburan, Yuk Hadiri Pesta Rakyat Gresik 2023
Sementara itu, salah satu petani tambak di Gresik Muhammad Wasul Falah menyampaikan intensif dari setengah hektare lahan tambak hanya mendapatkan 15 sampai 20 ton udang vaname setiap kali panen. “Satu panen raya rata-rata maksimal, jika dihitung produktivitas 30 sampai 40 ton per hektare,” ucapnya.
Kelebihan lain dari budidaya intensif adalah tingkat kelangsungan hidup benur (benih udang,red) yang ditebar dengan prosentase 80 persen. “Tingkat kehidupan (SR udang) selama ini bagus paling rendah 80 persen, bahkan biasanya 90 persen,” pungkasnya.(yud/han)