28 C
Gresik
Thursday, 1 June 2023

Ajak OPD Bersama-sama Kembangkan Kawasan Heritage

GRESIK – Penataan kawasan heritage di wilayah kota diharapkan mampu menjadi icon baru di Gresik. Saat ini Pemerintah Kabupaten Gresik melalui dana APBN terus menyiapkan konsep tematik berdasarkan etnis wilayah sekitar. Ke depan, Dinas Cipta Karya dan Perkim berharap seluruh dinas bisa memanfaatkan kawasan tersebut semaksimal mungkin.

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah mengaku, pihaknya telah koordinasi dengan sejumlah OPD untuk pemanfaatan kawasan ketika penataan sudah selesai nanti. Pihaknya tidak ingin apabila penataan yang sudah cukup bagus ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi, Ida menyebut penataan kawasan heritage ini berangkat dari penanganan kawasan kumuh dari proram Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

“Berangkat dari sana, pengentasan banjir juga teratasi. Karena sedang penataan, akhirnya juga dilakukan penataan untuk kembali mengangkat nilai heritagenya,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah.

Dikatakan, sejauh ini, pengerjaan masih berlangsung. Pada periode Februari-Maret ini, terdapat tiga ruas jalan yang dikerjakan. Yakni Jalan Setya Budi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan Basuki Rahmat. Untuk itu, Pihaknya berharap agar OPD terkait bisa membuat konsep yang matang untuk pemanfaatan kawasan nanti. Sebab, kawasan ini memiliki nilai heritage yang tidak ada di daerah lain.

“Semua sudah kami komunikasikan, termasuk kelompok sadar wisata di masing-masing kelurahan itu. Nanti mereka juga teribat langsung dalam pemanfaatan kawasan agar Pokdarwis hidup dan eksis,” jelasnya.

Dengan berbeda-bedanya konsep tiap ruas jalan itu, pemanfaatan wisata maupun kuliner ke depan juga diharap bisa menyesuaikan. Seperti di kampung Arab, Ida menyebut pihaknya telah memilih desain ornamen mirip masjid di Madinah, kemudian di Jalan Basuki Rahmad, dirinya telah memilih ornamen dari Belanda.

“Ini perlu dimanfaatkan secara maksimal. Karena sangat bisa menjadi icon baru di Gresik,” pungkasnya. (fir/rof)

GRESIK – Penataan kawasan heritage di wilayah kota diharapkan mampu menjadi icon baru di Gresik. Saat ini Pemerintah Kabupaten Gresik melalui dana APBN terus menyiapkan konsep tematik berdasarkan etnis wilayah sekitar. Ke depan, Dinas Cipta Karya dan Perkim berharap seluruh dinas bisa memanfaatkan kawasan tersebut semaksimal mungkin.

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah mengaku, pihaknya telah koordinasi dengan sejumlah OPD untuk pemanfaatan kawasan ketika penataan sudah selesai nanti. Pihaknya tidak ingin apabila penataan yang sudah cukup bagus ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi, Ida menyebut penataan kawasan heritage ini berangkat dari penanganan kawasan kumuh dari proram Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

“Berangkat dari sana, pengentasan banjir juga teratasi. Karena sedang penataan, akhirnya juga dilakukan penataan untuk kembali mengangkat nilai heritagenya,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah.

-

Dikatakan, sejauh ini, pengerjaan masih berlangsung. Pada periode Februari-Maret ini, terdapat tiga ruas jalan yang dikerjakan. Yakni Jalan Setya Budi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan Basuki Rahmat. Untuk itu, Pihaknya berharap agar OPD terkait bisa membuat konsep yang matang untuk pemanfaatan kawasan nanti. Sebab, kawasan ini memiliki nilai heritage yang tidak ada di daerah lain.

“Semua sudah kami komunikasikan, termasuk kelompok sadar wisata di masing-masing kelurahan itu. Nanti mereka juga teribat langsung dalam pemanfaatan kawasan agar Pokdarwis hidup dan eksis,” jelasnya.

Dengan berbeda-bedanya konsep tiap ruas jalan itu, pemanfaatan wisata maupun kuliner ke depan juga diharap bisa menyesuaikan. Seperti di kampung Arab, Ida menyebut pihaknya telah memilih desain ornamen mirip masjid di Madinah, kemudian di Jalan Basuki Rahmad, dirinya telah memilih ornamen dari Belanda.

“Ini perlu dimanfaatkan secara maksimal. Karena sangat bisa menjadi icon baru di Gresik,” pungkasnya. (fir/rof)

Most Read

Berita Terbaru