28.9 C
Gresik
Monday, 29 May 2023

Positif Covid-19, Empat Pekerja Migran Jalani Karantina di Surabaya

GRESIK – Empat orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Malaysia terpaksa harus menjalani karantina di Surabaya. Ini setelah mereka terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 18 orang lainnya dinyatakan negative. Meski negative, mereka tidak serta merta langsung kembali ke rumah. Dalam beberapa hari ke depan, harus menjalani karantina di Rumah Susun Ngabetan di Kecamatan Cerme.

Petugas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Syamsul Arif menyebut 18 PMI asal Gresik menjalani karantina terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.  “Karantina selama lima hari di Rusunawa Kambingan. Selama karantina tidak boleh keluar dari rusunawa,” ujarnya, Rabu (22/9).

Meski tren Covid-19 terus melandai, tetapi kewaspadaan terkait datangnya para PMI dari luar negeri terus diperketat. Terlebih lagi, adanya varian baru, varian Mu atau varian B.1.621.

Varian Mu merupakan salah satu varian yang menjadi fokus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pengawasan ini dilakukan mengingat varian ini diduga kebal akan vaksin.

Sementara itu, Ishana, PMI asal Pulau Bawean, Gresik mengaku terpaksa pulang karena sedang berduka. Salah satu anggota keluarganya sedang berpulang sehingga mengharuskannya kembali ke tanah air.

“Pulang dari Kuala Lumpur, Malaysia, pulang karena ada salah satu keluarga yang tiada, alhamdulillah kondisi sehat perlakuan petugas di sini juga baik,” kata Ishana.

Sebelumnya ada 15 orang PMI yang menjalani karantina di Rusunawa. Ditambah 18 PMI, sehingga jumlah total PMI yang menjalani karantina sebanyak 33 orang.

Berdasarkan data dari Disnaker Gresik terhitung sejak bulan April hingga September 2021. Sudah ada 857 PMI. Mayoritas mereka berasal dari Kecamatan Dukun dan Kecamatan Panceng. (yud/rof)

GRESIK – Empat orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Malaysia terpaksa harus menjalani karantina di Surabaya. Ini setelah mereka terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 18 orang lainnya dinyatakan negative. Meski negative, mereka tidak serta merta langsung kembali ke rumah. Dalam beberapa hari ke depan, harus menjalani karantina di Rumah Susun Ngabetan di Kecamatan Cerme.

Petugas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Syamsul Arif menyebut 18 PMI asal Gresik menjalani karantina terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.  “Karantina selama lima hari di Rusunawa Kambingan. Selama karantina tidak boleh keluar dari rusunawa,” ujarnya, Rabu (22/9).

Meski tren Covid-19 terus melandai, tetapi kewaspadaan terkait datangnya para PMI dari luar negeri terus diperketat. Terlebih lagi, adanya varian baru, varian Mu atau varian B.1.621.

-

Varian Mu merupakan salah satu varian yang menjadi fokus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pengawasan ini dilakukan mengingat varian ini diduga kebal akan vaksin.

Sementara itu, Ishana, PMI asal Pulau Bawean, Gresik mengaku terpaksa pulang karena sedang berduka. Salah satu anggota keluarganya sedang berpulang sehingga mengharuskannya kembali ke tanah air.

“Pulang dari Kuala Lumpur, Malaysia, pulang karena ada salah satu keluarga yang tiada, alhamdulillah kondisi sehat perlakuan petugas di sini juga baik,” kata Ishana.

Sebelumnya ada 15 orang PMI yang menjalani karantina di Rusunawa. Ditambah 18 PMI, sehingga jumlah total PMI yang menjalani karantina sebanyak 33 orang.

Berdasarkan data dari Disnaker Gresik terhitung sejak bulan April hingga September 2021. Sudah ada 857 PMI. Mayoritas mereka berasal dari Kecamatan Dukun dan Kecamatan Panceng. (yud/rof)

Most Read

Berita Terbaru