GRESIK – Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjadikan Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah dalam kegiatan pencanangan nasional imunisasi pneumokokus konyugasi atau PCV. Gresik terpilih langsung menjadi tuan rumah dari delapan Kabupaten di Jawa Timur dan enam kabupaten di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Acara dibuka Menteri Kesehatan RI, Budi Gunawan Sadikin melalui virtual dan Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu yang hadir langsung di Pendopo kabupaten Gresik, (22/6).
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, suatu kehormatan Kabupaten Gresik menjadi tuan rumah dalam program imunisasi PCV. “Mudah – mudahan selalu kompak memberikan edukasi terhadap masyarakat di tengah – tengah pandemi. Kami selaku pemerintah berkomitmen pemerintah pusat diwakili menteri kesehatan dalam memberikan edukasi terhadap kita semua,”ucap dia.
Selain itu juga menyambut baik dan akan terus bekerja dan disisi lain juga mengandeng dalam PKK dan juga menahkodai komunitas – komunitas lain seperti Fatayat, Muslimat, Aisyiyah, Afiatul Asiyah untuk turut membantu dalam menyosialisasikan kepada masyarakat. “Kekhawatiran kami ketika pandemi tidak usah ke rumah sakit, tidak usah imunisasi lagi. Padahal, imunisasi ini sangat penting dan menjadi investasi kesehatan di masa depan,”ungkapnya.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, imunisasi PCV merupakan upaya pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan utamanya kepada bayi dan balita. Selain itu juga dengan adanya program imunisasi PCV ini karena penyakit pneumonia atau sesak nafas menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi dan balita, sehingga angka kasus penyakit ini tinggi. “Imunisasi PCV sudah diuji coba di beberapa provinsi sejak 2017 sampai 2019, ini bagus dan semacam imunisasi antigen. Vaksin imunisasi PCV dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap. Sedangkan untuk bayi yang usia mulai 2, 3 dan 12 bulan,” jelasnya. (jar/han)