GRESIK- Pengurus cabang Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Gresik mengecewakan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilakukan sekolah negeri. Pasalnya, sekolah swasta seringkali tidak mendapatkan pelajar hanya karena iming – iming seragam dan tas gratis dari negeri.
Ketua LP Ma’arif NU Gresik, Ahmad Jazuli mengatakan, penerapan zonasi sempat sekolah swasta yang tidak kebagian siswa. “Praktik PPDB tidak sehat, seperti ada upaya pembiaran praktik iming – iming siswa TK/RA agar masuk ke lembaga negeri dengan baju seragam, tas sekolah, sepatu dan lain – lain. Bahkan, janji memberikan sepeda kepada siswa,” jelasnya. Pihaknya berharap Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik bisa mengantisipasi program iming – iming PPDB. Ironisnya, Dispendik seakan membiarkan iming-iming itu terjadi di tubuh sekolah negeri.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad mengatakan, PPDB harus berjalan jujur dan kompeten. “Pemberian seragam, tas sekolah dan sebagainya dengan gratis itu juga dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” jelasnya. Jadi, Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik harus mengikuti dengan Peraturan Bupati (Perbup) tentang zonasi di tiap – tiap wilayah. “Komisi IV DPRD Gresik mengecam bagi kepala sekolah negeri yang memberikan iming -iming dalam PPDB dengan seragam, tas secara gratis,”terang Muhammad. (jar/han)