GRESIK – Hujan yang disertai angin kencang membuat reklame berukuran 4×6 meter yang berlokasi di Jalan Raya Manyar ambruk menimpa sebuah kios pedagang kaki lima (PKL) dan tambal ban. Belum diketahui apakah ada korban dalam peristiwa ini.
Peristiwa ambruknya baliho terjadi sekitar pukul 16.30 saat hujan disertai angin kencang melanda kawasan Manyar Gresik. B
“Saya belum tau apakah ada korban atau tidak yang jelas saat sudah sampai di sini sudah dalam posisi ambruk,” ujar M. Alawi salah satu saksi mata di lapangan.
Camat Manyar, Zainul Arifin mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku baru tau jika ada kejadian baliho ambruk.
“Yang kami tahu justru ada tiang listrik roboh karena saat ini saya sedang berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas,” kata Zainul.
Meski demikian dia berjanji akan menindaklanjuti informasi ini untuk menggali data apakah kejadian ini sampai menimbulkan korban atau tidak.
Dari informasi di lapangan, diduga reklame ambruk tersebut merupakan miliki Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik. Saat dikonfirmasi Kepala Disparekrafbudpora Gresik, Sutaji Rudy hanya memberikan pesan jika reklame tersebut mengalami maintanance terakhir pada 2016 silam. Jadi selama kurun waktu lima tahun tidak ada perhatian pada bangunan tersebut.
“Tahun 2016,” tulis Rudi singkat saat ditanya kapan terakhir perawatan reklame.
Sementara itu, pihak kepolisian resort Manyar langsung bergerak mencari penyebabnya ambruknya baliho. Polisi menduga baliho yang sudah lama tidak terawat itu ambruk dikarenakan angin kencang.
“Saat ini langsung ditindaklanjuti oleh teman-teman dilapangan. Kami pun belum dapat informasinya,” kata petugas piket Polsek Manyar, Aiptu Rozi. (fir/rof)