24.4 C
Gresik
Saturday, 1 April 2023

Warga GKA Tolak Akses Jalan Masuk Sekolah

GRESIK – Sejumlah warga RT 01 RW 04 Desa Kembangan Kecamatan Kebomas menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik atas dibukanya jalan tembus ke Perumahan Graha Kembangan Asri (GKA). Surat keberatan tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 04 Desa Kembangan kepada Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Dalam suratnya warga RT 01 RW 04 Desa Kembangan meminta Pemerintah Kabupaten Gresik ikut turun tangan dalam menyelesaikan pembangunan jalan akses salah satu lembaga pendidikan ke jalan utama Perum GKA.

Ada beberapa point dasar warga menolak pembangunan akses jalan lembaga pendidikan tersebut tersebut diantaranya, tidak adanya sosialisasi kepada warga atas pembukaan akses jalan tersebut, berpotensi menimbulkan kemacetan, mengurangi rasa aman dan nyaman warga dan mengalihkan fungsi jalan trotoar.

Salah satu warga RT 01 RW 04, Tarso Sagito menyatakan pembangunan akses jalan SD Muhammadiyah GKB tergolong menyalahi aturan. Selain tidak melakukan sosialisasi terhadap warga juga dikarenakan akses jalan yang dibobol berstatus fasilitas umum (fasum). “Intinya kami warga merasa sangat keberatan dan tidak memberikan izin,” tegasnya. Tarso meminta agar pihak lembaga pendidikan segera mengurungkan niatnya membuka akses jalan. Jika tidak diindahkan, pihaknya siap membawa hal ini sampai ke ranah hukum. “Sampai kapanpun kami tidak setuju karena niat awalnya sudah tidak baik. Pekerjaan dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah GKB M  Nor Qomari membantah jika pihaknya tidak berkoodinasi dalam membuat akses ke lembaga pendidikan. Dia justru menegaskan sosialisasi sudah dilakukan sejak jauh hari dan melibatkan pengurus RW 04 dan Badan Permusyawaratan Desa.

“Kami sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pengurus RW. Intinya tidak ada masalah makanya kami bongkar,”kata Ari (sapaan akrabnya).

Kendati demikian, pihaknya siap duduk bersama guna mencari solusi atas persoalan ini. Ari juga menyebut jika akses jalan tersebut dibuka agar warga RW 04 Desa Kembangan dan warga RW 08 Randuagung tidak perlu memutar saat menuju ke rumahnya. “Selama ini mereka mengambil jalan putar. Jadi kami buka akses jalan demi membantu masyarakat,” tandasnya. (fir/han)

GRESIK – Sejumlah warga RT 01 RW 04 Desa Kembangan Kecamatan Kebomas menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik atas dibukanya jalan tembus ke Perumahan Graha Kembangan Asri (GKA). Surat keberatan tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 04 Desa Kembangan kepada Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Dalam suratnya warga RT 01 RW 04 Desa Kembangan meminta Pemerintah Kabupaten Gresik ikut turun tangan dalam menyelesaikan pembangunan jalan akses salah satu lembaga pendidikan ke jalan utama Perum GKA.

Ada beberapa point dasar warga menolak pembangunan akses jalan lembaga pendidikan tersebut tersebut diantaranya, tidak adanya sosialisasi kepada warga atas pembukaan akses jalan tersebut, berpotensi menimbulkan kemacetan, mengurangi rasa aman dan nyaman warga dan mengalihkan fungsi jalan trotoar.

-

Salah satu warga RT 01 RW 04, Tarso Sagito menyatakan pembangunan akses jalan SD Muhammadiyah GKB tergolong menyalahi aturan. Selain tidak melakukan sosialisasi terhadap warga juga dikarenakan akses jalan yang dibobol berstatus fasilitas umum (fasum). “Intinya kami warga merasa sangat keberatan dan tidak memberikan izin,” tegasnya. Tarso meminta agar pihak lembaga pendidikan segera mengurungkan niatnya membuka akses jalan. Jika tidak diindahkan, pihaknya siap membawa hal ini sampai ke ranah hukum. “Sampai kapanpun kami tidak setuju karena niat awalnya sudah tidak baik. Pekerjaan dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah GKB M  Nor Qomari membantah jika pihaknya tidak berkoodinasi dalam membuat akses ke lembaga pendidikan. Dia justru menegaskan sosialisasi sudah dilakukan sejak jauh hari dan melibatkan pengurus RW 04 dan Badan Permusyawaratan Desa.

“Kami sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pengurus RW. Intinya tidak ada masalah makanya kami bongkar,”kata Ari (sapaan akrabnya).

Kendati demikian, pihaknya siap duduk bersama guna mencari solusi atas persoalan ini. Ari juga menyebut jika akses jalan tersebut dibuka agar warga RW 04 Desa Kembangan dan warga RW 08 Randuagung tidak perlu memutar saat menuju ke rumahnya. “Selama ini mereka mengambil jalan putar. Jadi kami buka akses jalan demi membantu masyarakat,” tandasnya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru