26 C
Gresik
Thursday, 1 June 2023

Idul Adha di Pulopancikan, Jaga Tradisi Patungan Beli Hewan Kurban

GRESIK- Beragam cara dilakukan untuk menjaga kerukunan dan kekompakan antar masyarakat khususnya di era Pandemi. Seperti yang dilakukan puluhan Jamaah musala Mambaussa’adah RW 04 Desa Pulopancikan. Pada momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBS) Idul Adha 1442 H para jamaah secara sukarela menggalan iuran untuk membeli hewan kurban.

Ketua Takmir Musala Mambaussa’adah, M. Yamin mengatakan, tradisi iuran membeli hewan kurban telah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan. Tradisi ini awalnya berangkat dari jarangnya hewan kurban sapi disembelih di mushollahnya.

“Dulu bisa nyembelih sapi kalau ada warga yang punya rejeki lebih banyak atau menunggu CSR dari perusahaan sekitar. Beberapa tahun ini Alhamdulillah kami bisa menyembelih sapi secara rutin,” kata dia.

Mantan wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulopancikan itu mengungkapkan, pada tahun ini hewan kurban yang disembelih di musholla Mambaussa’adah antara lain dua ekor sapi dan belasan kambing. Agar bisa membeli sapi, warga urunan Rp 3,3 juta perorang hingga terkumpul 7 orang.

“Meskipun saat ini era pembatasan namun kami pengurus musholla berharap agar tradisi kebersamaan dan kekompakan ini terus terjaga,” tutur pria 53 tahun yang pernah menjabat Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Pulopancikan.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban, Kusnan mengaku seluruh penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan protokol kesehatan. Panitia yang terlibat seluruhnya menggunakan masker sesuai dengan anjuran pemerintah.

“Karena tidak ingin terjadi kerumunan pada tahun ini jumlah panitia kami kurangi hingga 50 persen. Warga yang menyaksikan prosesi penyembelihan juga kami minta jaga jarak. Hal ini sebagai wujud komitmen panitia mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus,” ujarnya.

Kusnan yang berprofesi sebagai wirausahawan itu mengaku kagum dengan semangat berkurban masyarakat pada tahun ini. Menurutnya, ditengah kondisi ekonomi yang sedang melambat ternyata masih banyak masyarakat dilingkungannya yang rela menyisihkan rejekinya untuk orang lain.

“Daging hewan kurban ini tidak hanya kami bagikan kepada para jamaah musala melainkan juga kepada masyarakat umum kurang mampu yang membutuhkan,” pungkasnya.  (fir/han)

GRESIK- Beragam cara dilakukan untuk menjaga kerukunan dan kekompakan antar masyarakat khususnya di era Pandemi. Seperti yang dilakukan puluhan Jamaah musala Mambaussa’adah RW 04 Desa Pulopancikan. Pada momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBS) Idul Adha 1442 H para jamaah secara sukarela menggalan iuran untuk membeli hewan kurban.

Ketua Takmir Musala Mambaussa’adah, M. Yamin mengatakan, tradisi iuran membeli hewan kurban telah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan. Tradisi ini awalnya berangkat dari jarangnya hewan kurban sapi disembelih di mushollahnya.

“Dulu bisa nyembelih sapi kalau ada warga yang punya rejeki lebih banyak atau menunggu CSR dari perusahaan sekitar. Beberapa tahun ini Alhamdulillah kami bisa menyembelih sapi secara rutin,” kata dia.

-

Mantan wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulopancikan itu mengungkapkan, pada tahun ini hewan kurban yang disembelih di musholla Mambaussa’adah antara lain dua ekor sapi dan belasan kambing. Agar bisa membeli sapi, warga urunan Rp 3,3 juta perorang hingga terkumpul 7 orang.

“Meskipun saat ini era pembatasan namun kami pengurus musholla berharap agar tradisi kebersamaan dan kekompakan ini terus terjaga,” tutur pria 53 tahun yang pernah menjabat Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Pulopancikan.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban, Kusnan mengaku seluruh penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan protokol kesehatan. Panitia yang terlibat seluruhnya menggunakan masker sesuai dengan anjuran pemerintah.

“Karena tidak ingin terjadi kerumunan pada tahun ini jumlah panitia kami kurangi hingga 50 persen. Warga yang menyaksikan prosesi penyembelihan juga kami minta jaga jarak. Hal ini sebagai wujud komitmen panitia mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus,” ujarnya.

Kusnan yang berprofesi sebagai wirausahawan itu mengaku kagum dengan semangat berkurban masyarakat pada tahun ini. Menurutnya, ditengah kondisi ekonomi yang sedang melambat ternyata masih banyak masyarakat dilingkungannya yang rela menyisihkan rejekinya untuk orang lain.

“Daging hewan kurban ini tidak hanya kami bagikan kepada para jamaah musala melainkan juga kepada masyarakat umum kurang mampu yang membutuhkan,” pungkasnya.  (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru