GRESIK – Usai Lebaran, jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Gresik naik lagi. Total ada 14 pasien positif, Sabtu (19/6). Sementara pasien sembuh bertambah enam orang.
Dengan demikian, kasus Covid-19 di Gresik sudah mencapai 5.790 orang. Rinciannya, 5.324 pasien sembuh, 359 positif Covid-19 meninggal, serta isolasi mandiri dan dirawat 107 orang. Sedangkan, suspect discarded 4.354 orang, dan meninggal probable 181 orang.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Gresik, drg. Syaifudin Ghozali mengungkapkan, tambahan enam pasien sembuh berasal dari Kecamatan Kebomas, Kecamatan Cerme dua orang. Kemudian, tiga orang dari Kecamatan Kebomas. “Adapun dari tambahan 14 positif Covid-19, seorang dari klaster transmisi lokal sehingga total menjadi 1.797 orang, dan 1 orang dari klaster Surabaya sehingga total menjadi 677 orang. Sedangkan 12 orang masih dalam pendalaman.
“Salah satu virus Corona yang diwaspadai yakni Delta (B.1.167.2) dari India, diduga telah terdeteksi di Klaster Bangkalan dan Klaster Kudus yang ada di Gresik,” jelasnya. Hasil transmiri virus varian tersebut berada di Cerme dan Panceng.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meminta perangkat desa menjadi pelopor pendamping penegakan protokol kesehatan (prokes). Di antaranya dengan melaksanakan 5 M, menggunakan masker, mencuci tangan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan dan melayani masyarakat. Bupati menyatakan akan mengevaluasi tempat wisata yang ada di Gresik, untuk mengantisipasi kenaikan Covid-19.
“Pemahaman harus benar-benar satu suara. Mengingat di daerah tren positif Covid-19 cukup tinggi. PPKM Mikro harus terus ditingkatkan kembali. Kalau ada wilayahnya ada salah satu positif Covid-19 harus di-lockdown atau isolasi mandiri,” pintanya.Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI). Gus Yani pun berharap manifes kedatangan diperhatikan. Ia khawatir ada PMI yang tidak terpantau kepulangannya. (jar/han)