GRESIK– Tren lahan pertanian di Indonesia mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Hal ini mendorong jajaran Kodam V Brawijaya bersama PT Petrokimia Gresik mengoptimalkan lahan tidur di Kecamatan Driyorejo.
Lahan tidur yang dimanfaatkan merupakan milik TNI AD yang berlokasi di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo. Lahan seluas kurang lebih 1 hektar yang digunakan untuk demonstration plot (Demplot) Padi Idaman (Indahnya Kebersamaan) dari total keseluruhan 205 hektar, ternyata bisa mencapai panen 7,8 ton. Hasil yang memuaskan tersebut tentu bisa diproyeksikan menjadi ketahanan pangan di masa mendatang.
Direktur Utama (Dirut) PG Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan, bahwa usaha beserta sinergi yang telah dilakukan merupakan instruksi secara langsung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Setiap kami dipanggil ke Jakarta, kami diingatkan bahwa, Presiden Jokowi mengingatkan berkali-kali, kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka Indonesia bisa mengalami krisis pangan. Kita perlu berterima kasih juga kepada para petani,” kata dia.
baca juga selengkapnya:
Bantu Petani Daerah, Petrokimia Kirim 38 Taruna Makmur
Ditambahkan, kondisi lahan persawahan yang ada di Indonesia saat ini mulai ada penyusutan. Oleh karena itu, diperlukan upaya antisipasi agar ketahanan pangan tetap terjaga dan stabil.
“Untuk lahan yang ada sekarang, ada tren penyusutan. Dengan usaha yang bersinergi, dengan program Idaman, satu hektar bisa menghasilkan 7,8 ton. Ini adalah lahan yang baru dibuka ini adalah lahan yang benar-benar baru. Di mana dalam sekali tanam bisa melampaui target 20 persen lebih tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf menuturkan, program Idaman menjadi sebuah harapan baru untuk mewujudkan ketahanan pangan secara nasional. “Hasil progam tanam Idaman ini bagus. Karena kondisinya ( hasil panen-red) di atas rata-rata di Gresik. Ini juga wujud sinergi yang melibatkan Gapoktan, Kodim, Dinas Pertanian, dan juga PT Petrokimia Gresik,” ujarnya.
Pihaknya optimistis kalau harapan selama ini melakukan sinergi dengan banyak pihak, bisa menjadi upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan. “Saya juga sangat terkesan dengan alat-alat pertanian yang diproduksi oleh anak-anak dalam negeri. Jadi, mulai dari alat penanam, pemanen, penanam jagung. Semoga kegiatan ini bisa juga dilakukan di seluruh wilayah di Provinsi Jawa Timur. Sehingga produksi jagung atau padi bisa meningkat di tahun-tahun berikutnya,” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik Eko Anindito Putro berharap melalui sinergitas ini bisa semakin memakmurkan para petani.
“Ini merupakan sinergitas yang sangat luar biasa, kita mulai dari Wedoroanom, untuk Gresik dan untuk Indonesia. Sekali lagi, mudah-mudahan dengan sinergitas kita ini, para petani tidak usah lagi memikirkan sarana produksinya, tentang dijual ke mana sehingga bisa fokus hanya mengolah tanah hingga merawat masa panen,” tandas dia. (fir/han)