32 C
Gresik
Saturday, 10 June 2023

Kawal Pembangunan, Anggota Sekolah Perempuan Harus Berani Bicara

GRESIK-Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Gresik mendorong seluruh anggota sekolah perempuan untuk menjadi inisiator dalam pembangunan di desanya masing-masing. Maka dari itu, para anggota sekolah perempuan diharapkan bisa memiliki ketrampilan berbicara di depan pemerintah desa maupun masyarakat di sekitarnya. Kegiatan pelatihan diikuti 30 anggota sekolah perempuan dan digelar di Durung Bawean Kantor Pemkab Gresik, Senin (20/3).

“Sekolah Perempuan menjadi wadah penting dalam memberikan edukasi kepada para perempuan agar berani berbicara dan memahami apa saja hak-hak yang harus mereka perjuangkan. Perempuan tidak boleh hanya menjadi penikmat dalam pembangunan, tapi juga harus turut berpartisipasi aktif memajukan pembangunan bangsa,” kata Kepala Dinas KBP3A, dr Titik Ernawari.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, Anak Dan Pengarusutamaan Hak Anak Agustin Reniana berharap usah mendapatkan materi, anggota sekolah perempuan dapat meningkatkan peluang perempuan menuju kesetaraan, namun implementasi di akar rumput ternyata lumayan berat.

 

“Anggota sekolah perempuan bergerak di bidang edukasi dan advokasi. Pada sistem advokasi kami mengadopsi regulasi kebijakan yang merespons isu perempuan sehingga dapat terangkat, di atas dorongan kuat untuk menyelesaikan masalah bersama-sama sehingga melahirkan kebijakan yang responsif gender,”kata Reni.

Turunkan Angka Stunting, Dinas KBP3A Kawal Kampung KB

Pendamping PATTIRO Gresik Khosiah mengatakan, para anggota sekoper mendapatkan berbagai materi untuk meningkatkan potensinya. Di antaranya, advokasi, ketrampilan berbicara, responsif gender dan lain sebagainya. “Ketika berbicara pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, dan perlindungan anak tidak lepas dari kebijakan yang dibuat pemerintah daerah bahkan desa. Maka kami berharap, para anggota sekolah perempuan menjadi partner untuk membangun kemajuan dari desanya masing-masing,” harap Khosiah. (rir/han)

GRESIK-Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Gresik mendorong seluruh anggota sekolah perempuan untuk menjadi inisiator dalam pembangunan di desanya masing-masing. Maka dari itu, para anggota sekolah perempuan diharapkan bisa memiliki ketrampilan berbicara di depan pemerintah desa maupun masyarakat di sekitarnya. Kegiatan pelatihan diikuti 30 anggota sekolah perempuan dan digelar di Durung Bawean Kantor Pemkab Gresik, Senin (20/3).

“Sekolah Perempuan menjadi wadah penting dalam memberikan edukasi kepada para perempuan agar berani berbicara dan memahami apa saja hak-hak yang harus mereka perjuangkan. Perempuan tidak boleh hanya menjadi penikmat dalam pembangunan, tapi juga harus turut berpartisipasi aktif memajukan pembangunan bangsa,” kata Kepala Dinas KBP3A, dr Titik Ernawari.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, Anak Dan Pengarusutamaan Hak Anak Agustin Reniana berharap usah mendapatkan materi, anggota sekolah perempuan dapat meningkatkan peluang perempuan menuju kesetaraan, namun implementasi di akar rumput ternyata lumayan berat.

-

 

“Anggota sekolah perempuan bergerak di bidang edukasi dan advokasi. Pada sistem advokasi kami mengadopsi regulasi kebijakan yang merespons isu perempuan sehingga dapat terangkat, di atas dorongan kuat untuk menyelesaikan masalah bersama-sama sehingga melahirkan kebijakan yang responsif gender,”kata Reni.

Turunkan Angka Stunting, Dinas KBP3A Kawal Kampung KB

Pendamping PATTIRO Gresik Khosiah mengatakan, para anggota sekoper mendapatkan berbagai materi untuk meningkatkan potensinya. Di antaranya, advokasi, ketrampilan berbicara, responsif gender dan lain sebagainya. “Ketika berbicara pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, dan perlindungan anak tidak lepas dari kebijakan yang dibuat pemerintah daerah bahkan desa. Maka kami berharap, para anggota sekolah perempuan menjadi partner untuk membangun kemajuan dari desanya masing-masing,” harap Khosiah. (rir/han)

Most Read

Berita Terbaru