GRESIK– Pemerintah Kabupaten Gresik tidak ingin mengambil risiko dengan mengizinkan lembaga pendidikan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Rencananya, PTM akan digelar jika Gresik sudah memasuki zona kuning atau risiko penularan Covid-19 resiko rendah.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan proses PTM dilakukan jika Gresik sudah masuk ke zona kuning. Meski demikian,  Aminatun berharap  seluruh sekolah siap menerapkan prokes jika dimulai PTM. “Jika memasuki zona kuning diizinkan tatap muka, mudah-mudahan segera ke sana. Kalau memang pandemi Covid-19 di Gresik ini terus mereda segera bisa dilaksakan pembelajaran tatap muka,” kata Aminatun, Kamis (19/8).
Saat ini di Jawa Timur hanya satu daerah yang masuk zona kuning, yaitu Kabupaten Sampang. Sedangkan di wilayah Surabaya Raya meliputi Gresik, Sidoarjo dan Surabaya belum semuanya masuk zona oranye. Kini, hanya Kabupaten Sidoarjo yang masih berada di zona merah.
Menurut data Satgas Covid-19 yang diunggah Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Angka kesembuhan pasien posifif Covid-19 di Gresik lebih tinggi dibanding angka kasus tambahan baru pada hari Rabu (18/8) kemarin. Tercatat, 116 pasien sembuh, tambahan kasus Covid-19 hanya 65 dan yang meninggal dunia dua orang. Protokol kesehatan di sekolah sudah disiapkan secara ketat.
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto menambahkan, kesiapan sekolah di Gresik untuk melaksanakan PTM telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. “Sudah melakukan simulasi, Jika diizinkan PTM, sekolah siap bergerak melaksanakan,” kata Hariyanto. (fir/han)