GRESIK– Kondisi jembatan penghubung desa (JPD) Sirnoboyo-Munggugianti, Kecamatan Benjeng makin parah. Debit air semakin menenggelamkan jembatan yang sudah terputus sejak beberapa waktu lalu. Hal itu diketahui setelah Komisi III DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak), kemarin (18/2).
Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana mengatakan kerusakan jembatan ini harus segera ditangani. Sebab, jembatan itu merupakan jalur utama penghubung desa. “Kondisinya juga membahayakan, perlu upaya antisipasi agar tidak jatuh korban,” ujarnya.
Lagipula, debit air itu belum memasuki puncak musim penghujan. “Bisa lebih tinggi lagi jika curah hujan tinggi. Saat ini, baru mendapat air kiriman saja dari anak Kali Lamong. Bukan dari induk kali,” ungkapnya.
Asroin berharap pihak Dinas PUTR segera merespon hal tersebut. Memang, jembatan sepanjang 4 meter itu tidak masuk dalam rencana anggaran pada 2021. “Tetap harus dicari solusi, bisa menggunakan dana URC (unit reaksi cepat) atau penanganan darurat. Alokasinya sudah kami sepakati mencapai Rp 25 miliyar,” paparnya.
Sementara itu, Camat Benjeng Suryo Wibowo menjelaskan pihaknya sudah melaporkan kerusakan jembatan tersebut kepada pemerintah kabupaten. Sebab, kerusakan jembatan memang cukup parah. “Sudah kami laporkan semoga bisa segera dilakukan perbaikan,” imbuh dia. (rof)