30.6 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Program Kotaku, Kampung Pecinan Pulopancikan Mulai Bersolek

GRESIK – Kawasan Kampung Pecinan di Jalan Setia Budi, Gang Klenteng 56, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik kini mulai bersolek. Kampung yang dulunya merupakan lokasi bersejarah etnis Tionghoa bersolek lantaran masuk kawasan wisata kota tanpa kumuh (kotaku).

Upaya mempercantik kampung bersejarah itu terlihat dari sejumlah ruas jalan yang dicat warna- warni. Sejumlah lampu jalan juga telah dihiasi ornamen khas etnis Tionghoa, seperti ornamen bentuk ular naga, dan ornamen lampu lampion.

Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKP) Kabupaten Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah mengatakan, pembangunan disalah satu ruas wisata haritage merupakan salah satu misi nawa karsa Gresik Baru yang tertuang dalam program pengentasan kota tanpa kumuh (kotaku).

“Selain pavingnya mulai diganti, saat ini area jalan menuju klenteng mulai diberi hiasan khas Tionghoa,” kata Ida.

Menurutnya, perbaikan kampung pecinan yang berdekatan dengan kota bandar pelabuhan Gresik itu sebagai dukungan kegiatan Nawa Karsa tentang revitalisasi kawasan tua di Gresik, sebagaimana telah dicanangkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

“Masih ada ada tujuh ruas wisata haritage di Gresik yang saat ini sudah mulai dibangun dari anggaran pusat APBN Rp 47 miliar. Meliputi empat kawasan yakni, Kampung Arab, Kampung Pacinan, Hoscokroaminoto, dan Kampung Kemasan,” lanjut Ida.

Di tempat yang lain, Kepala Desa Pulopancikan, M. Afandi mengapresiasi langkah pemerintah pusat maupun daerah yang mulai menata kawasan kota tua Gresik agar semakin cantik. Hal ini, lanjut dia, akan menjadi destinasi pariwisata baru di kota santri.

“Dengan adanya destinasi baru maka akan memberikan multiplayer effect pada masyarakat sekitar,” ujar Afandi.

Sementara itu, Ketua Karangtaruna Desa Pulopancikan, Supono berharap agar dalam penataan kawasan kotaku juga melibatkan unsur pemuda maupun warga sekitar agar penataan kawasan memberikan dampak positif.

“Semoga ke depan dengan adanya penataan ini banyak pemuda di Desa Pulopancikan bisa berdaya dan tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan,” harap Supono.(fir/rof)

GRESIK – Kawasan Kampung Pecinan di Jalan Setia Budi, Gang Klenteng 56, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik kini mulai bersolek. Kampung yang dulunya merupakan lokasi bersejarah etnis Tionghoa bersolek lantaran masuk kawasan wisata kota tanpa kumuh (kotaku).

Upaya mempercantik kampung bersejarah itu terlihat dari sejumlah ruas jalan yang dicat warna- warni. Sejumlah lampu jalan juga telah dihiasi ornamen khas etnis Tionghoa, seperti ornamen bentuk ular naga, dan ornamen lampu lampion.

Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKP) Kabupaten Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah mengatakan, pembangunan disalah satu ruas wisata haritage merupakan salah satu misi nawa karsa Gresik Baru yang tertuang dalam program pengentasan kota tanpa kumuh (kotaku).

-

“Selain pavingnya mulai diganti, saat ini area jalan menuju klenteng mulai diberi hiasan khas Tionghoa,” kata Ida.

Menurutnya, perbaikan kampung pecinan yang berdekatan dengan kota bandar pelabuhan Gresik itu sebagai dukungan kegiatan Nawa Karsa tentang revitalisasi kawasan tua di Gresik, sebagaimana telah dicanangkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

“Masih ada ada tujuh ruas wisata haritage di Gresik yang saat ini sudah mulai dibangun dari anggaran pusat APBN Rp 47 miliar. Meliputi empat kawasan yakni, Kampung Arab, Kampung Pacinan, Hoscokroaminoto, dan Kampung Kemasan,” lanjut Ida.

Di tempat yang lain, Kepala Desa Pulopancikan, M. Afandi mengapresiasi langkah pemerintah pusat maupun daerah yang mulai menata kawasan kota tua Gresik agar semakin cantik. Hal ini, lanjut dia, akan menjadi destinasi pariwisata baru di kota santri.

“Dengan adanya destinasi baru maka akan memberikan multiplayer effect pada masyarakat sekitar,” ujar Afandi.

Sementara itu, Ketua Karangtaruna Desa Pulopancikan, Supono berharap agar dalam penataan kawasan kotaku juga melibatkan unsur pemuda maupun warga sekitar agar penataan kawasan memberikan dampak positif.

“Semoga ke depan dengan adanya penataan ini banyak pemuda di Desa Pulopancikan bisa berdaya dan tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan,” harap Supono.(fir/rof)

Most Read

Berita Terbaru

/