GRESIK – Gerbong mutasi di lingkungan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim kembali bergerak. Sejak Jumat (14/1), jabatan kepala Kemenag Gresik berganti. H Markus yang semula menempati kursi tersebut digeser sebagai ke bagian tata usaha di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel.
Mutasi tersebut terbilang mengejutkan. Betapa tidak. Biasanya, pergantian itu dari Kemenag satu daerah ke daerah lainnya atau ditarik ke Kanwil. Namun, ternyata Markus dipindah ke UIN Sunan Ampel. Selain itu, Kanwil Kemenag Jatim juga menunjuk Fauzan, pejabat dari Kemenag Lamongan, sebagai pelaksana tugas (plt) kepala Kemenag Gresik.
Tak ayal, pergantian tersebut juga membuat banyak kalangan terkejut. Maklum, selama bertugas di Kota Santri, kinerja Markus juga terbilang profesional. Hubungan dengan stakeholder pun terbangun dengan kondusif dan harmonis. ‘’Menurut saya sangat baik, termasuk dengan sahabat-sahabat GP Ansor,’’ kata Abdul Rohim, ketua PC GP Ansor Gresik, Senin (17/1).
Sebelumnya, alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu bertugas di bagian humas Kanwil Kemenag Jatim. Setelah tiga bulan kursi itu kosong lantaran M. Muwafaq Wirahadi, yang saat itu menjadi kepala Kemenag Gresik terkena operasi KPK, Markus ditunjuk sebagai kepala Kemenag Gresik.
Cukup banyak capaian prestasi kinerja yang ditorehkan. Satu di antaranya mimpi Gresik memiliki Madrasah Aliyah Negeri (MAN) unggulan dan berkualitas internasional, tapi memiliki pondasi pesantren dan kitab kuning yang kokoh. MAN itu juga diproyeksikan jadi tempat pilihan bagi warga asal Gresik agar tidak memilih MAN di luar daerah seperti sekarang.
Gayung pun bersambut. Pemkab menghibahkan lahan ke Kemenag untuk rencana prestisius tersebut. Lokasinya strategis karena berada di akses nasional, yakni Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, wilayah Bunder, Kebomas. Selain itu, juga representasi di wilayah tengah karena sudah ada MAN di wilayah Gresik selatan dan utara. (HAN)