GRESIK – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik berusaha cegah perkawinan anak di bawah umur yang kerap terjadi di tengah masyarakat. Salah satu upaya dengan menggelar Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Gresik.
Kepala Kemenag Gresik, Moh. Ersat, mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini yakni untuk memberikan wawasan mengenai pernikahan kepada kalangan remaja, khususnya siswa Madrasah Aliyah di jenjang akhir. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Ulul Albab Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik dan diikuti 300 siswa kelas 12.
“Tujuan utama pertemuan kali ini adalah untuk memberi pemahaman kepada kalian semua mengenai pernikahan,” tutur Kepala kemenag kelahiran Sampang tersebut.
Begitupun dengan Kasi Bimas Islam Kemenag Gresik, Abdul Ghofar, yang menyampaikan kegiatan ITU dapat menjadi media pembelajaran agar para siswa setelah lulus Madrasah tidak terburu-buru untuk menikah.
“Kegiatan ini dapat membuka cakrawala baru, yang agar tidak terburu-buru melaksanakan pernikahan di usia sekolah atau dini,” ujar Ghofar.
Baca Juga : Mohammad Ersat Optimis Tingkatkan Prestasi Kemenag Gresik
Selain itu, Kepala MAN 1 Gresik, Drs. H. Muhari, M.Pd juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini memiliki urgensi bagi siswa MA, khususnya mereka yang berada di kelas 12.
Ketua Dharma Wanita Kemenag Gresik, Yuliastutik Ersat menjelaskan bahaya pernikahan dini.
“Nikah muda itu risikonya tinggi, terutama bagi perempuan. Bahaya sekali bagi reproduksi perempuan. Apalagi kalau sudah punya anak, beban ekonomi akan bertambah. Belum lagi tanggung jawab sebagai Suami,” jelas Yuliastutik. (rir/han)