GRESIK– SMA Sunan Giri Menganti merupakan salah satu sekolah double track di Jawa Timur yang mendapat kehormatan mengikuti bimbingan teknis program kewirausahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Bogor, belum lama berselang. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, SMA yang dikreasi oleh Siti Muniro menggelar sosialisai program kewirausahaan di aula sekolah, Selasa (14/9).
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Kiswanto, Ketua Yayasan Sunan Giri, Moh Yasin. Lima kepala sekolah di sekitar, dua peserta didik, dan seluruh dewan guru.
Siti Muniro mengatakan sosialisasi ini dilaksakan dengan harapan agar sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya juga menyelenggarakan program kewirausahaan lewat double track. “Melalui program ini, peserta didik mendapat dua layanan sekaligus. Pembelaran reguler dan keterampilan praktis. Jadi, kalau anak-anak belum ada kesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka sudah memiliki bekal keterampilan,” jelas Muniro.
Di SMA Sunan Giri, lanjut Siti Muniro, anak-anak diberikan keterampilan membatik. Teknik membatiknya ada yang tradisional ada juga yang sudah disentuh teknologi modern. Di samping itu dibekali juga tentang keterampilan tata boga. Beberapa produk minuman herbal karya anak-anak sudah mampu bersaing di pasar sekitar menganti. Dia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan ekosistem sekolah double track. Dengan bekal keterampilan tersebut, Muniro berharap mereka menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Tidak menggantungkan kepada orang lain. “Jiwa entrepreneurship-nya terus kami asah. Tidak hanya itu, kami juga menyiapkan mental mereka agar tetap semangat dan tidak putus asa ketika menghadapi kendala saat melakukan pengembangan produk,” harap Muniro.
Sementara itu, Plt. Kepala Cabang Dinas pendidikan, Kiswanto mengatakan, kewirausahaan itu sama dengan mandiri. Sebaiknya jangan membiasakan diri bergantung kepada orang lain. “Kami harus berani menghadapi tantangan menghasilkan sesuatu. Jadikan double track ini pemantik atau motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai,” katanya mengawali sambutannya.
Menurut pria asal Lamongan itu, indikator karakter menentukan keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Orang sukses adalah yang ulet, mau kerja keras, sabar, tidak gampang menyerah serta berani menghadapi tantangan. “Sekarang kalian sekarang belajar batik, besok jangan jadi tukang membatik tapi harus punya perusahaan batik atau pengusaha batik. Padukan herd, heart dan hand,” pesannya
Mengakhiri sambutannya, Pak Kis begitu dia biasa disapa berpesan agar sekolah harus punya program yang diunggulkan. “Sekarang ini persaingan semakin ketak. Mencari murid tidak mudah seperti dulu. Apalagi sekarang system zonasi. Lembaga pendidikan harus menjadi sekolah unggul yang didambakan masyaraka, seperti program kewirausahaan seperti yang dilakukan SMA Sunan Giri ini,” tutup. (*/han)