GRESIK – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik diminta untuk lebih mengoptimalkan penanganan banjir dan masyarakat. Hal itu disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gresik anggaran 2022, di pendopo Kecamatan Gresik.
Kepala DLH Gresik, Mokh. Najikh mengatakan, ada empat permasalahan dan usulan program tahun anggaran 2022. Di antaranya, poin banjir kota, kumuh, kemiskinan dan pengangguran. “Saat ini, kami mempunyai 257 personel dan truk sampah 177. Kami akan maksimalkan personel dan truk sampah,” jelasnya.
Saat ini, jumlah bank sampah ada 64 unit bank sampah dengan nasabah bank sampah 1.667, pegawai bank sampah 146 dan rata – rata jumlah sampah yang terkelolah 3.251 kg per bulan. Untuk anggaran di desa atau kelurahan pengelolaan sampah yaitu biaya operasi pengelolaan sampah misalnya pengangkut sampah di berikan gaji Rp 15.000 x 3 x 31 atau Rp 1.395. 000 per bulan.
Iuran sampah dari warga tiap biasanya digunakan untuk pengadaan mesin, pencacah, pengadaan gerobak sampah. “Alur pengelolaan sampah dan pengurusnya, memberikan apresiasi warga, RT/RW dan kelurahan/desa yang telah melakukan pengelolaan. Selain itu, DLH juga sedang mengoptimalkan program bebas ODF dengan jamban di setiap. “Sehingga warga yang mau buang air besar di sungai, atau tempat umum,” pungkasnya. (jar/han)