27 C
Gresik
Thursday, 8 June 2023

Tinjau Drainase, Bupati Kaget Ada Kasur Dalam Selokan

GRESIK – Beberapa terakhir hujan intensitas tinggi membuat sejumlah titik kawasan di pusat Kota Gresik terendam banjir. Bahkan ketinggian banjir hingga 50 – 80 sentimeter.

Melihat realitas tersebut, Bupati Fandi Akhmad Yani turun untuk melihat sistem drainase. Fakta yang ditemukan, tersumbatnya saluran drainase karena sumbatan sampah yang menumpuk di area resapan.

Seperti yang terjadi di sekitar jalan Samanhudi atau tepatnya pasar Gresik Kota. Di saat hujan lebat terjadi dan gorong-gorong air tak mampu menahan debit air sehingga jalan tersebut banjir. Mirisnya bupati juga melihat ada kasur yang sudah diangkat petugas drainase dari dalam selokan. “Kondisi drainase saat ini sudah waktunya dilakukan pengerukan karena kondisinya yang dangkal. Saya dengar tadi bahwa sekitar lebih dari 20 tahun gorong-gorong ini tidak dikeruk. Maka tak heran setiap musim hujan dating dan saat intensitas hujan tinggi, tempat ini pasti banjir,” kata Gus Yani sapaan Fandi Akhmad Yani.

Dia megatakan, di tahun 2022 mendatang Pemkab Gresik berencana melakukan pengerukan dan normalisasi di sepanjang drainase area Jalan Samanhudi untuk agar tidak ada lagi kejadian serupa seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau ini terus dibiarkan, kasihan masyarakat. Ekonomi pasti tergangu. Kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada,” tandas Yani.

Sementara itu, salah satu warga di Jalan Samanhudi, Muhammad Rouf mengaku, hampir setiap hari rumahnya kebanjiran. “Sampah berserakan kalau air sudah surut, saya dan istri juga akhirnya tidur di lantai dua karena lantai dua sudah terendam banjir,” kata Rouf. (fir)

GRESIK – Beberapa terakhir hujan intensitas tinggi membuat sejumlah titik kawasan di pusat Kota Gresik terendam banjir. Bahkan ketinggian banjir hingga 50 – 80 sentimeter.

Melihat realitas tersebut, Bupati Fandi Akhmad Yani turun untuk melihat sistem drainase. Fakta yang ditemukan, tersumbatnya saluran drainase karena sumbatan sampah yang menumpuk di area resapan.

Seperti yang terjadi di sekitar jalan Samanhudi atau tepatnya pasar Gresik Kota. Di saat hujan lebat terjadi dan gorong-gorong air tak mampu menahan debit air sehingga jalan tersebut banjir. Mirisnya bupati juga melihat ada kasur yang sudah diangkat petugas drainase dari dalam selokan. “Kondisi drainase saat ini sudah waktunya dilakukan pengerukan karena kondisinya yang dangkal. Saya dengar tadi bahwa sekitar lebih dari 20 tahun gorong-gorong ini tidak dikeruk. Maka tak heran setiap musim hujan dating dan saat intensitas hujan tinggi, tempat ini pasti banjir,” kata Gus Yani sapaan Fandi Akhmad Yani.

-

Dia megatakan, di tahun 2022 mendatang Pemkab Gresik berencana melakukan pengerukan dan normalisasi di sepanjang drainase area Jalan Samanhudi untuk agar tidak ada lagi kejadian serupa seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau ini terus dibiarkan, kasihan masyarakat. Ekonomi pasti tergangu. Kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada,” tandas Yani.

Sementara itu, salah satu warga di Jalan Samanhudi, Muhammad Rouf mengaku, hampir setiap hari rumahnya kebanjiran. “Sampah berserakan kalau air sudah surut, saya dan istri juga akhirnya tidur di lantai dua karena lantai dua sudah terendam banjir,” kata Rouf. (fir)

Most Read

Berita Terbaru