GRESIK – Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Desember, puluhan massa aksi mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Gresik melakukan aksi di Tugu Sentolang Jalan Veteran Kebomas, kemarin (10/12).
Dari pantauan di lapangan aksi para demonstran melakukan orasi dan membawa berbagai spanduk bertuliskan tuntutan mereka. Penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah saat ini.
Korlap aksi Ilham mengatakan para pendemo meminta pemerintah mencabut UU Omnibus Law yang dianggap menyengsarakan rakyat. Selanjutnya mereka melakukan aksi tabur bunga di dua makam, batu nisan makam buatan tersebut bertuliskan “RIP HAM”.
“Tabur bunga ini sebagai simbol matinya HAM dan Keadilan di pemerintahan saat ini, karena sampai saat ini kasus perampasan hak dasar rakyat mengenai ekonomi, tanah dan akses pendidikan masih merajalela,” ujar Ilham Arbiansyah Korlap aksi, Kamis (10/12).
Ditambahkan Ilham di tengah derasnya krisis yang dialami oleh negara, pemerintah justru terus menunjukan dirinya sebagai boneka dan pelayan yang paling setia bagi kepentingan ekspor kapital dari imperialisme.
“Alih-alih percepatan investasi atas nama pembangunan, Pemerintah terus memperbarui kebijakan ekonomi agar dapat melayani dan melindungi imperialisme AS dan merampas hak rakyatnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ilham menilai, upaya pemerintah untuk menggesahkan UU Cipta Kerja juga sebagai bentuk pelanggaran HAM. Sebab, undang-undang itu dianggapnya dapat menyengsarakan rakyat. “Kami juga menuntut pemerintah mencabut omnibus law dan seluruh peraturan turunannya,” pungkasnya. Aksi berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian, selama dua jam melakukan orasi, massa aksi akhirnya membubarkan barisan.(yud/han)