GRESIK – Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag (Diskoperindag) Kabupaten Gresik memastikan harga sembako stabil, meski naik sebagian. Kenaikan harga sembako karena permintaan pasar yang tinggi.
Kepala Diskoperindag Gresik, Agus Budiono mengatakan, harga sembako terkoreksi stabil di pasar. “Ada beberapa sembako yang naik tetapi tidak signifikan. Dalam satu bulan ke depan ketersedian aman,” kata Agus.
Menurutnya, harga naik pada beras medium naik dari harga Rp 10.714 per kilogram menjadi Rp 10. 786 per kilo. Cabe besar Rp 13.857 menjadi Rp 14.286. Sementara, ayam potong boiler Rp 34.143 menjadi Rp 34.714. Bawang merah dari Rp 23.429 menjadi Rp 24.000 per kilogram. Bawang putih dari Rp 25.429 menjadi Rp 25. 271 per kilogram, sedangkan ikan bandeng dari Rp 31.571 menjadi Rp 31.857 per kilogram.
Dengan permintaan harga tinggi, sampai sekarang pihaknya belum mengetahui perkembangan Produk Unggulan dan Aneka Kuliner (Pudak) Galeri yang ada di terminal Maulana Malik Ibrahim di Jalan Pahlawan. “Kami masih menunggu kebijakan dari pak bupati,” pungkas Agus. (jar/han)
GRESIK – Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag (Diskoperindag) Kabupaten Gresik memastikan harga sembako stabil, meski naik sebagian. Kenaikan harga sembako karena permintaan pasar yang tinggi.
Kepala Diskoperindag Gresik, Agus Budiono mengatakan, harga sembako terkoreksi stabil di pasar. “Ada beberapa sembako yang naik tetapi tidak signifikan. Dalam satu bulan ke depan ketersedian aman,” kata Agus.
Menurutnya, harga naik pada beras medium naik dari harga Rp 10.714 per kilogram menjadi Rp 10. 786 per kilo. Cabe besar Rp 13.857 menjadi Rp 14.286. Sementara, ayam potong boiler Rp 34.143 menjadi Rp 34.714. Bawang merah dari Rp 23.429 menjadi Rp 24.000 per kilogram. Bawang putih dari Rp 25.429 menjadi Rp 25. 271 per kilogram, sedangkan ikan bandeng dari Rp 31.571 menjadi Rp 31.857 per kilogram.
Dengan permintaan harga tinggi, sampai sekarang pihaknya belum mengetahui perkembangan Produk Unggulan dan Aneka Kuliner (Pudak) Galeri yang ada di terminal Maulana Malik Ibrahim di Jalan Pahlawan. “Kami masih menunggu kebijakan dari pak bupati,” pungkas Agus. (jar/han)
