30.6 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Operasi Ketupat 2022 Berakhir, Jumlah Pelanggar Lalin Meningkat

GRESIK-Operasi Ketupat Semeru 2022 telah berakhir. Selama 17 hari berlangsung, situasi lalu lintas di wilayah hukum Kabupaten Gresik berjalan aman dan kondusif.

Kasatlantas Polres Gresik Akp Engkos Sarkosi melalui KBO Satlantas Polres Gresik Iptu Ali Fauzi mengatakan meski Operasi Ketupat Semeru 2022 sudah berakhir, jumlah pelanggaran lalu lintas meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan prosentase mencapai 94,12 persen dengan total 132 pelanggar. Jumlah tersebut didominasi oleh para pengendara sepeda motor yang mencapai 130 perkara. Mayoritas para pelanggar tidak menggunakan helm keselamatan saat berkendara di kawasan tertib lalu lintas. “Kami pun memberikan surat tilang, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan peristiwa kecelakaan,” ujarnya, Selasa (10/5).

 

Operasi yang digelar sejak 22 April itu juga mencatat peningkatan angka kecelakaan. Di antaranya, mencapai 68,42 persen dengan total kejadian 32 kecelakaan, tiga korban diantaranya meninggal dunia. “Faktor penyebabnya karena mengantuk atau kelelahan, juga tidak menjaga jarak aman saat berkendara,” jelasnya.

Ali Fauzi menambahkan meskipun telah berakhir, pihaknya akan terus melakukan operasi penertiban lalu lintas secara berkala. Dengan mengedepankan upaya pencegahan, khususnya pada lokasi rawan terjadinya kecelakaan. “Selama operasi tersebut kami juga telah melayangkan 2.060 teguran,” tambahnya.

 

Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis menuturkan meskipun Operasi Ketupat semeru 2022 sudah selesai, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di kawasan objek vital, sepeti tempat wisata, jalan protokol dan lain sebagainya.

Hal tersebut sebagai antisipasi jatuhnya korban seperti yang terjadi di kawasan wisata Surabaya. Termasuk menggelar operasi dan razia di wilayah yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas. “Agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan secara cepat,” pungkasnya.(yud/han)

GRESIK-Operasi Ketupat Semeru 2022 telah berakhir. Selama 17 hari berlangsung, situasi lalu lintas di wilayah hukum Kabupaten Gresik berjalan aman dan kondusif.

Kasatlantas Polres Gresik Akp Engkos Sarkosi melalui KBO Satlantas Polres Gresik Iptu Ali Fauzi mengatakan meski Operasi Ketupat Semeru 2022 sudah berakhir, jumlah pelanggaran lalu lintas meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan prosentase mencapai 94,12 persen dengan total 132 pelanggar. Jumlah tersebut didominasi oleh para pengendara sepeda motor yang mencapai 130 perkara. Mayoritas para pelanggar tidak menggunakan helm keselamatan saat berkendara di kawasan tertib lalu lintas. “Kami pun memberikan surat tilang, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan peristiwa kecelakaan,” ujarnya, Selasa (10/5).

 

-

Operasi yang digelar sejak 22 April itu juga mencatat peningkatan angka kecelakaan. Di antaranya, mencapai 68,42 persen dengan total kejadian 32 kecelakaan, tiga korban diantaranya meninggal dunia. “Faktor penyebabnya karena mengantuk atau kelelahan, juga tidak menjaga jarak aman saat berkendara,” jelasnya.

Ali Fauzi menambahkan meskipun telah berakhir, pihaknya akan terus melakukan operasi penertiban lalu lintas secara berkala. Dengan mengedepankan upaya pencegahan, khususnya pada lokasi rawan terjadinya kecelakaan. “Selama operasi tersebut kami juga telah melayangkan 2.060 teguran,” tambahnya.

 

Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis menuturkan meskipun Operasi Ketupat semeru 2022 sudah selesai, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di kawasan objek vital, sepeti tempat wisata, jalan protokol dan lain sebagainya.

Hal tersebut sebagai antisipasi jatuhnya korban seperti yang terjadi di kawasan wisata Surabaya. Termasuk menggelar operasi dan razia di wilayah yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas. “Agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan secara cepat,” pungkasnya.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru