26 C
Gresik
Thursday, 8 June 2023

Forkopimda Tabur Bunga dan Ziarah Wali

GRESIK– Sehari menjelang peringatan hari jadi Kota Gresik Ke-534 dan HUT Pemkab Gresik ke-47, Forkopimda Kabupaten Gresik melaksanakan tabur bunga dan ziarah wali. Kegiatan tersebut diikuti seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik.

Di antaranya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf. Taufik ismail, Pj.Sekda Gresik Sdr. Abimanyu ponco Atmojo hingga Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujib ridwan. Tidak ketinggalan seluruh jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gresik juga hadir dalam kegiatan tersebut.

 

ZIARAH WALI: Seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik saat berdoa di makam Maulana Malik Ibrahim, kemarin.

Pada kesempatan itu, Bupati  Yani meminta agar semua pihak terus menjaga dan merawat keberadaan situs religi. Seperti yang terjadi di makam Syech Maulana Malik Ibrahim yang masih sering banjir saat hujan lebar turun.  “Kawasan Malik Ibrahim ini masuk ke dalam cagar budaya sehingga pemerintah daerah apabila ingin turun tangan mengatasi genangan banjir tetap harus izin ke balai cagar budaya Trowulan. Saya mengajak agar pengelola kawasan ini mencari solusi bersama. Yang pasti kami ingin kawasan ini tidak tergenang banjir lagi,” kata Yani.

Setelah menyampaikan perbaikan itu, prosesi kirim doa pun dimulai. Dipimpin oleh Habib Hasan Asegaf, jajaran Forkopimdan dan OPD mengikuti membaca surat yasin dan tahlil. Setelah berkirim doa di Makam Malik Ibrahim, rombongan bergeser ke makam bupati pertama. Yakni makam Tumenggung Poesponegoro yang juga berada di kawasan tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim Taufiq Harris menanggapi soal makam yang kebanjiran itu. Pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati Yani terkait terkendala UU nomor 11 tahun 2010. “Untuk titik banjir berada tepat di makam yang merupakan zona inti. Karena itu merupakan cagar budaya, untuk melakukan perbaikan pun juga harus berizin. “Sesuai amanat beliau untuk dibuatkan saluran air, nanti kami izin ke Trowulan dulu,” terangnya. (fir/han)

GRESIK– Sehari menjelang peringatan hari jadi Kota Gresik Ke-534 dan HUT Pemkab Gresik ke-47, Forkopimda Kabupaten Gresik melaksanakan tabur bunga dan ziarah wali. Kegiatan tersebut diikuti seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik.

Di antaranya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf. Taufik ismail, Pj.Sekda Gresik Sdr. Abimanyu ponco Atmojo hingga Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujib ridwan. Tidak ketinggalan seluruh jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gresik juga hadir dalam kegiatan tersebut.

 

-
ZIARAH WALI: Seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik saat berdoa di makam Maulana Malik Ibrahim, kemarin.

Pada kesempatan itu, Bupati  Yani meminta agar semua pihak terus menjaga dan merawat keberadaan situs religi. Seperti yang terjadi di makam Syech Maulana Malik Ibrahim yang masih sering banjir saat hujan lebar turun.  “Kawasan Malik Ibrahim ini masuk ke dalam cagar budaya sehingga pemerintah daerah apabila ingin turun tangan mengatasi genangan banjir tetap harus izin ke balai cagar budaya Trowulan. Saya mengajak agar pengelola kawasan ini mencari solusi bersama. Yang pasti kami ingin kawasan ini tidak tergenang banjir lagi,” kata Yani.

Setelah menyampaikan perbaikan itu, prosesi kirim doa pun dimulai. Dipimpin oleh Habib Hasan Asegaf, jajaran Forkopimdan dan OPD mengikuti membaca surat yasin dan tahlil. Setelah berkirim doa di Makam Malik Ibrahim, rombongan bergeser ke makam bupati pertama. Yakni makam Tumenggung Poesponegoro yang juga berada di kawasan tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim Taufiq Harris menanggapi soal makam yang kebanjiran itu. Pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati Yani terkait terkendala UU nomor 11 tahun 2010. “Untuk titik banjir berada tepat di makam yang merupakan zona inti. Karena itu merupakan cagar budaya, untuk melakukan perbaikan pun juga harus berizin. “Sesuai amanat beliau untuk dibuatkan saluran air, nanti kami izin ke Trowulan dulu,” terangnya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru