25 C
Gresik
Friday, 31 March 2023

Anak Hilang Diduga Digondol Demit, Warga Kepung Beringin GKB

GRESIK– Ratusan warga Desa Yosowilwingun Kecamatan Manyar mengepung sebuah pohon beringin yang berusia tua di taman I Love GKB. Kedatangan warga kesana untuk mencari keberadaan M. Hanif Akmal bocah 9 tahun warga setempat yang dua hari lalu hilang saat hujan deras mengguyur Kabupaten Gresik.

Pantauan dilapangan warga desa Yosowilangun mulai memadati area taman di sekitar pohon beringin tua pada hari Sabtu, 06/11 sejak pukul 22.00 WIB.

Informasi yang dihimpun kedatangan ratusan warga ke pohon beringin setelah mendapatkan kabar dari salah satu ahli spiritual keluarga korban jika Hanif akan ketemu di area pohon beringin tua.

“Informasinya adik yang hilang dibawa makhluk halus saat hujan deras turun dua hari lalu,” kata Vivi, salah satu warga yang ditemui dilokasi.

Sementara itu, Fauzi warga lain juga menyampaikan jika pihak pemuda setempat mulai menyiapkan alat-alat yang bisa mengeluarkan suara seperti ketongan, drum dan berbagai perabotan rumah tangga.

“Nanti ketika mendapat aba-aba dibunyikan alatnya maka kami pukul semua seramai mungkin,” imbuhnya

Hingga berita ini ditulis warga masih memadati area pohon beringin tua. Bahkan ratusan warga dari desa lain juga mulai berdatangan dan ikut berjaga dan menyaksikan detik-detik korban kembali. (fir/han)

GRESIK– Ratusan warga Desa Yosowilwingun Kecamatan Manyar mengepung sebuah pohon beringin yang berusia tua di taman I Love GKB. Kedatangan warga kesana untuk mencari keberadaan M. Hanif Akmal bocah 9 tahun warga setempat yang dua hari lalu hilang saat hujan deras mengguyur Kabupaten Gresik.

Pantauan dilapangan warga desa Yosowilangun mulai memadati area taman di sekitar pohon beringin tua pada hari Sabtu, 06/11 sejak pukul 22.00 WIB.

Informasi yang dihimpun kedatangan ratusan warga ke pohon beringin setelah mendapatkan kabar dari salah satu ahli spiritual keluarga korban jika Hanif akan ketemu di area pohon beringin tua.

-

“Informasinya adik yang hilang dibawa makhluk halus saat hujan deras turun dua hari lalu,” kata Vivi, salah satu warga yang ditemui dilokasi.

Sementara itu, Fauzi warga lain juga menyampaikan jika pihak pemuda setempat mulai menyiapkan alat-alat yang bisa mengeluarkan suara seperti ketongan, drum dan berbagai perabotan rumah tangga.

“Nanti ketika mendapat aba-aba dibunyikan alatnya maka kami pukul semua seramai mungkin,” imbuhnya

Hingga berita ini ditulis warga masih memadati area pohon beringin tua. Bahkan ratusan warga dari desa lain juga mulai berdatangan dan ikut berjaga dan menyaksikan detik-detik korban kembali. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru