GRESIK – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat langsung ditindaklanjuti seluruh pondok pesantren (ponpes). Mereka memilih meliburkan para santri untuk menekan penyebaran Covid-19. Seperti yang dilakukan Ponpes Zainal Abidin di Desa Bungah, Kecamatan Bungah Gresik.
“Iya diliburkan selama PPKM Darurat, ini demi mendukung kebijakan pemerintah, disamping itu kami juga mempertimbangkan keselamatan para santri. Kita himbau agar tetap dirumah bersama orang tua mereka, dan tetap menerapkan protokol kesehatan,”kata Abdul Malik salah satu pengurus Ponpes Zainal Abidin.
Pihaknya menjelaskan, sebelum adanya PPKM Darurat, para pengurus telah memberlakukan penerapan protokol kesehatan (Prokes) bagi para santri yang bermukim di pondok. “Terutama saat ngaji Diniyah dan kegiatan ekstra lainnya seperti latihan banjari, sholawat dan banyak lagi,”ujar pria yang akrab disapa Gus Malik.
Lebih lanjut, bahwa ponpes juga memberikan kemudahan para santri untuk mendapatkan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker dan tempat cuci tangan. “Kita sediakan APD mulai dari alat pencuci tangan di depan pintu masuk pondok, dan di koperasi pondok pesantren juga tersedia masker dan hand sanitizer, jadi para santri jika ingin beli tak perlu keluar jauh,”terang dia.
Sementara Pengasuh Ponpes Zainal Abidin, KH. Ali Mustofa menghimbau, agar para santri saat di rumah masing – masing tetap melakukan ikhtiar kewaspadaan dengan selalu menjaga Prokes dan memperbanyak berdzikir mendoakan agar bangsa Indonesia segera terlepas dari pandemi Covid-19. “Menghimbau para santri yang berada di rumah tetap melakukan ikhtiar dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, dan tidak henti – hentinya berdoa kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia segera terlepas dari wabah Covid-19,”ungkapnya. (jar/rof)