GRESIK – Warga Jalan RE Martadinata merasa resah dengan aksi balap liar yang digelar sejumlah pemuda. Balapan liar digelar saat sahur dan sore menjelang berbuka. Tidak jarang mereka menutup jalan raya.
Salah seorang warga, Mustofa, 56, merasa terganggu dengan adanya balapan liar tersebut. Selain menganggu arus lalu lintas juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Balapan liar ini tiap sore. Kami jelas merasa terganggu karena lalu lintas pada jam ini lumayan padat,” katanya, Jumat (8/4).
Anang Ma’ruf, 48, warga lain menuturkan, jika polisi datang rata-rata para pemuda tersebut langsung kabur. Namun sudah beberapa hari ini aktivitas yang mereka lakuka bebas alias tanpa ada razia.
“Kalau patroli lewat mereka pada masuk gang. Saat petugas sudah pergi berkumpul lagi,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Gresik, AKP Engkos Sarkozy mengatakan pihaknya sudah melakukan floating anggota di titik wilayah yang sering dijadikan sebagai lokasi balapan liar. Pihaknya mengimbau agar orang tua lebih mengarahkan anaknya untuk mengaji atau berkegiatan di mesjid.
“Kita sudah mengantisipasi dengan floating petugas di tempat tertentu di jalan raya. Kita juga terus melakukan edukasi,” katanya.
Menurutnya, kegiatan balapan liar bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Beberapa kali, ia mengatakan sudah melakukan penilangan kepada pelaku balapan liar dan mengembalikannya ke orang tua. (fir/rof)