GRESIK – Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Gresik membuat Perumahan De Naila Village, Desa Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo kembali teredam, Senin (06/6). Terendamnya perumahan diduga akibat selokan perumahan tak mampu menampung air hujan dengan debit tinggi. Musibah itu merupakan kali kedua dalam satu minggu terakhir. Pantauan di lapangan, ketinggian air yang merendam jalan lingkungan di perumahan setempat mencapai kurang lebih 10-20 cm mulai berangsur surut.
Camat Driyorejo Narto, membenarkan adanya genangan air di perumahan tersebut akibat intensitas hujan cukup tinggi.
“Saya di lokasi memantau situasi. Air hanya mengalir di jalan tidak sampai masuk rumah warga,”ujar dia.
Baca Juga : Antisipasi Banjir, Bu Min Minta Ibu-Ibu Jaga Kebersihan Lingkungan
Berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, lanjut Narto, penyebabnya karena kondisi jembatan di dalam perumahan yang rendah. Sehingga, air tidak lancar dan meluber ke jalan di perumahan. Sehingga, perlu normalisasi lanjutan kali yang berada di dalam perumahan. Selain itu, ada pembangunan tembok pagar yang tinggi di lokasi Blok G agar air tidak masuk ke warga.
“Kami besok panggil pengembang untuk segera melakukan upaya-upaya itu,”pungkas dia. (fir/han)
GRESIK – Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Gresik membuat Perumahan De Naila Village, Desa Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo kembali teredam, Senin (06/6). Terendamnya perumahan diduga akibat selokan perumahan tak mampu menampung air hujan dengan debit tinggi. Musibah itu merupakan kali kedua dalam satu minggu terakhir. Pantauan di lapangan, ketinggian air yang merendam jalan lingkungan di perumahan setempat mencapai kurang lebih 10-20 cm mulai berangsur surut.
Camat Driyorejo Narto, membenarkan adanya genangan air di perumahan tersebut akibat intensitas hujan cukup tinggi.
“Saya di lokasi memantau situasi. Air hanya mengalir di jalan tidak sampai masuk rumah warga,”ujar dia.
Baca Juga : Antisipasi Banjir, Bu Min Minta Ibu-Ibu Jaga Kebersihan Lingkungan
Berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, lanjut Narto, penyebabnya karena kondisi jembatan di dalam perumahan yang rendah. Sehingga, air tidak lancar dan meluber ke jalan di perumahan. Sehingga, perlu normalisasi lanjutan kali yang berada di dalam perumahan. Selain itu, ada pembangunan tembok pagar yang tinggi di lokasi Blok G agar air tidak masuk ke warga.
“Kami besok panggil pengembang untuk segera melakukan upaya-upaya itu,”pungkas dia. (fir/han)
