GRESIK – Dalam persiapan Hari Raya Idul Adha 1443 H, di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Gresik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menggelar rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Pemkab, Rabu (6/7). Kegiatan itu dirangkai dalam bimbingan teknis (bimtek) juru sembelih halal (juleha) serta panduan ibadah kurban saat kondisi kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Selain dihadiri jajaran Forkopimda, acara dihadiri Prof. Dr Suprapto Ma’at dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), Prof Anwar Dekan Vokasi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Ketua DPW Juleha Jatim Imam Fauzi, DPD Juleha Gresik, DMI, MUI, BAZNAZ, Ketua Organisasi keagamaan NU, Muhammadiyah, LDII, Kepala OPD, Camat, Kapolsek, Jajaran Koramil dan AKD se-Kabupaten Gresik.
“Rumah potong hewan di Gresik juga terbatas untuk itu tidak memungkinkan pemotongan hewan disaat idul adha dilakukan jadi satu ditempat tersebut, maka tugas DMI nanti mensosialisasikan kepada lembaga pendidikan, Masjid ataupun Mushola untuk menjaga kedisiplinan dan kebersihan dari proses hingga pelaksanaan untuk mengantisipasi penyebaran PMK,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Rabu (6/7).
Baca Juga :Â Peternak Pastikan Distribusi Hewan Kurban Bebas PMK
Sementara Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Cabang Gresik Zainal Abidin mengatakan pelaksanaan Idul Adha Masjid menjadi RPH nya umat Islam Indonesia untuk itu melakukan kedisiplinan hingga kebersihan saat Idul Adha nanti.
DMI juga melaksanakan kerjasama penelitian dan survei secara acak dari 240 masjid Alhamdulillah 84 persen masjid membeli hewan kurban dari daerah sendiri.
“Terima kasih kepada Bupati Gresik yang sudah mensinergikan kami dengan organisasi atau lembaga maupun yayasan yang tak lain tujuannya untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Gresik,” pungkasnya.(yud/han)