30.6 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Buat Obat Kumur Daun Kelor, Tiga Pelajar Gresik Juara Internasional

GRESIK – Membanggakan, berkat inovasi obat kumur daun kelor, tiga pelajar asal Gresik mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi Sains Internasional yang diikuti 136 peserta dari 13 negara.

Pelajar yang berhasil juara itu dari salah satu sekolah SMA swasta di Kabupaten Gresik. Mereka adalah Amalia Dwi Berliyanti, Arina Felisia Rahma dan Auliya’ Nabila Syaban. Mereka menyabet juara dua dalam ajang Word Invention Competition and Exhibition (Wice).

Salah satu siswi peserta Amalia mengatakan inisiatif obat kumur dari bahan alami daun kelor karena keberadaan tanaman ini mudah ditemui. Selain itu, ternyata daun kelor memiliki manfaat untuk kesehatan mulut.  “Setelah membaca banyak jurnal, ternyata daun kelor memgandung berbagai zat untuk kesehatan mulut serta memiliki khasiat anti bakteri,” katanya.

Dari situ, lanjut Amalia ia bersama dua teman lainnya memulai penelitian pada awal tahun 2020. Untuk membuat obat kumur ada berbagai tahapan dan proses kimia sehingga bisa menjadi produk alami siap pakai. Tak disangka, karyanya bisa mendapat juara nasional diajang Online Science Project Competition yang digelar pada 17 hingga 23 Februari 2020. Ia berhasil mewakili Indonesia diajang Internasional.

Untuk tahap awal membuat obat kumur, daun kelor dipisahkan dari ranting. Tumbuhan dengan nama ilmiah moringa oleifera dikeringkan serta diblender hingga halus.

Untuk menjadi ekstra daun kelor membutuhkan proses kimia yang cukup lama. Setelah itu, untuk menjadi obat kumur cair ektrak daun kelor ditambah ekstrak mint serta bahan baku lainnya. “Jadi bedanya dengan produk lainnya yang sudah ada ialah meski tertelan obat kumur ini sangat aman karena terbuat alami serta sesuai takaran,” terang Amalia.

Sementara itu, pembibing siswi Isa Iskandar bangga dengan prestasi anak didiknya yang menyabet juara dunia. “Tindaklanjut ada dua hal, improve rasa dan lainnya meningkatnya produksi, kepikiran jadi produksi massal. Dengan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” ungkap dia.(yud/han)

GRESIK – Membanggakan, berkat inovasi obat kumur daun kelor, tiga pelajar asal Gresik mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi Sains Internasional yang diikuti 136 peserta dari 13 negara.

Pelajar yang berhasil juara itu dari salah satu sekolah SMA swasta di Kabupaten Gresik. Mereka adalah Amalia Dwi Berliyanti, Arina Felisia Rahma dan Auliya’ Nabila Syaban. Mereka menyabet juara dua dalam ajang Word Invention Competition and Exhibition (Wice).

Salah satu siswi peserta Amalia mengatakan inisiatif obat kumur dari bahan alami daun kelor karena keberadaan tanaman ini mudah ditemui. Selain itu, ternyata daun kelor memiliki manfaat untuk kesehatan mulut.  “Setelah membaca banyak jurnal, ternyata daun kelor memgandung berbagai zat untuk kesehatan mulut serta memiliki khasiat anti bakteri,” katanya.

-

Dari situ, lanjut Amalia ia bersama dua teman lainnya memulai penelitian pada awal tahun 2020. Untuk membuat obat kumur ada berbagai tahapan dan proses kimia sehingga bisa menjadi produk alami siap pakai. Tak disangka, karyanya bisa mendapat juara nasional diajang Online Science Project Competition yang digelar pada 17 hingga 23 Februari 2020. Ia berhasil mewakili Indonesia diajang Internasional.

Untuk tahap awal membuat obat kumur, daun kelor dipisahkan dari ranting. Tumbuhan dengan nama ilmiah moringa oleifera dikeringkan serta diblender hingga halus.

Untuk menjadi ekstra daun kelor membutuhkan proses kimia yang cukup lama. Setelah itu, untuk menjadi obat kumur cair ektrak daun kelor ditambah ekstrak mint serta bahan baku lainnya. “Jadi bedanya dengan produk lainnya yang sudah ada ialah meski tertelan obat kumur ini sangat aman karena terbuat alami serta sesuai takaran,” terang Amalia.

Sementara itu, pembibing siswi Isa Iskandar bangga dengan prestasi anak didiknya yang menyabet juara dunia. “Tindaklanjut ada dua hal, improve rasa dan lainnya meningkatnya produksi, kepikiran jadi produksi massal. Dengan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” ungkap dia.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru