GRESIK – Pembangunan Jembatan Klampok di Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, terancam tidak sesuai target schedule. Pasalnya, jembatan ambruk yang tergerus anak sungai Kali Lamong itu saat ini baru 20 persen tahap pengerjaan. Padahal, sesuai kontraknya pengerjaan jembatan itu ditarget tiga bulan.
Belum selesainya Jembatan Klampok tersebut, langsung direspon oleh Ketua DPRD Gresik. Abdul Qodir merasa geram melihat pengerjaan yang belum selesai sesuai target schedule. “Kontraktor pelaksana harus bisa mengukur ketepatan waktu. Jangan sampai molor karena sebentar lagi musim hujan. Sesuai schedule-nya tiga bulan sudah selesai tapi kenyataan di lapangan baru 20 persen,” ujarnya, Kamis (4/8).
Pihaknya mengimbau kepada pelaksana proyek PT Jaya Abadi untuk menambah tenaga kerja. Sewaktu melihat di lapangan, Qodir melihat kapasitas pekerja tidak imbang.
“Semestinya harus banyak menaruh orang lagi. Pengerjaan Jembatan Klampok seharusnya bisa selesai tepat waktu. Tapi tambah molor dan kemungkinan bulan September 2022 selesai. Kasihan warga mengingat jembatan yang dibangun merupakan akses warga beraktivitas,” jelasnya.
Sementara Camat Benjeng, Siti Sulichah mengaku juga kecewa dengan kontraktor  Jembatan Klampok. Sesuai kesepakatan sebelumnya, pihak kontraktor berjanji menyelesaikan pembongkaran beton penyangga yang lama selesai hari ini. Kenyataannya baru berjalan 20 persen.
Baca Juga :Â Tanpa Material, Anggaran Proyek Jembatan Klampok Hanya Rp 1,1 M
“Saya kemarin sudah bilang ke mandor proyek untuk segera menyelesaikan beton penyangga yang lama,” katanya.
Salah satu pengawas proyek Nuri mengatakam alasan belum selesainya pengerjaan karena terkendala tanah bercampur batu. “Tanah yang dikeruk bercampur batu sehingga prosesnya membutuhkan waktu lama,” pungkasnya.(yud/han)