26 C
Gresik
Thursday, 8 June 2023

DLH Mulai Hitung Biaya Perbaikan Gapura Naga Giri

GRESIK- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Gresik bergerak cepat menangani gapura Naga Giri di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo yang kondisinya rawan ambrol. Progres terbaru DLH telah membentuk tim khusus yang akan menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Mokh Najikh menuturkan, tim perbaikan gapura kini telah bekerja melakukan perhitungan biaya perbaikan bangunan yang berfungsi sebagai tetenger selamat datang di Kota Wali tersebut.  “Estimasinya tidak sampai ratusan juta. Kami berupaya seminimal mungkin karena memang tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk perbaikan bangunan gapura,” kata Najikh. Meski demikian, Najikh mengaku belum mengetahui secara persis kapan perbaikan mulai dilakukan. Pihaknya juga sudah melaporkan kondisi gapura selamat datang yang rawan ambrol ini kepada bupati Gresik.  “Untuk perbaikan dimulai kapan nanti tergantung anggarannya. Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Diskoperindag Gresik itu mengungkapkan penyebab utama ambrolnya gapura karena struktur besi rapuh. Struktur besi tersebut tidak kuat menahan bobot gapura yang tinggi. “Harusnya dengan struktur besi yang ditanam gapuranya tidak setinggi saat ini. Jadi besinya yang kurang kuat. Namun karena bangunan ini merupakan bantuan CSR tentu kami tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, tugu gapura Naga Giri di jalan Dr Wahidin Sudirohudo, Kelurahan Dahanrejo, Kecamatan Kebomas yang merupakan CSR dari PT Petrokimia Gresik dan PT Petrosida Gresik senilai Rp 8 miliar tersebut kondisinya rawan ambrol.

Bangunan di sisi sebelah kiri atau pintu masuk Gresik dari arah Lamongan dipasang papan peringatan bangunan akan roboh agar tidak ada masyarakat yang beristirahat berada dibawahnya.

Selain itu, batu alam yang dipasang hingga tinggi menjulang kondisinya rawan lepas. Bahkan ada sebagian sisi bangunan yang batu alamnya sudah lepas, ada pula yang masih menganga. Hal ini dapat membahayakan masyarakat yang berada di sekitar tugu gapura tersebut. Ditambah lagi, Patung naga giri ditumbuhi rumput liar. (fir/han)

GRESIK- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Gresik bergerak cepat menangani gapura Naga Giri di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo yang kondisinya rawan ambrol. Progres terbaru DLH telah membentuk tim khusus yang akan menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Mokh Najikh menuturkan, tim perbaikan gapura kini telah bekerja melakukan perhitungan biaya perbaikan bangunan yang berfungsi sebagai tetenger selamat datang di Kota Wali tersebut.  “Estimasinya tidak sampai ratusan juta. Kami berupaya seminimal mungkin karena memang tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk perbaikan bangunan gapura,” kata Najikh. Meski demikian, Najikh mengaku belum mengetahui secara persis kapan perbaikan mulai dilakukan. Pihaknya juga sudah melaporkan kondisi gapura selamat datang yang rawan ambrol ini kepada bupati Gresik.  “Untuk perbaikan dimulai kapan nanti tergantung anggarannya. Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Diskoperindag Gresik itu mengungkapkan penyebab utama ambrolnya gapura karena struktur besi rapuh. Struktur besi tersebut tidak kuat menahan bobot gapura yang tinggi. “Harusnya dengan struktur besi yang ditanam gapuranya tidak setinggi saat ini. Jadi besinya yang kurang kuat. Namun karena bangunan ini merupakan bantuan CSR tentu kami tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya.

-

Sebelumnya diberitakan, tugu gapura Naga Giri di jalan Dr Wahidin Sudirohudo, Kelurahan Dahanrejo, Kecamatan Kebomas yang merupakan CSR dari PT Petrokimia Gresik dan PT Petrosida Gresik senilai Rp 8 miliar tersebut kondisinya rawan ambrol.

Bangunan di sisi sebelah kiri atau pintu masuk Gresik dari arah Lamongan dipasang papan peringatan bangunan akan roboh agar tidak ada masyarakat yang beristirahat berada dibawahnya.

Selain itu, batu alam yang dipasang hingga tinggi menjulang kondisinya rawan lepas. Bahkan ada sebagian sisi bangunan yang batu alamnya sudah lepas, ada pula yang masih menganga. Hal ini dapat membahayakan masyarakat yang berada di sekitar tugu gapura tersebut. Ditambah lagi, Patung naga giri ditumbuhi rumput liar. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru