GRESIK–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memastikan tidak menggelar pawai pada Hari Jadi Kota Gresik ke-535 mendatang. Ini dilakukan lantaran pandemi Covid-19 hingga kini masih belum berakhir. Bahkan, Gresik kembali berstatus PPKM level III.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, kepemudaan dan Olahraga, Sutaji Rudi membenarkan hal tersebut. Pihaknya memastikan pada peringatan HUT Gresik kali ini tidak ada arak-arakan budaya atau pawai. Sebab hal itu dinilai akan menimbulkan kerumunan yang cukup besar.
Biasanya, arak-arakan budaya dari berbagai elemen instansi pemerintah maupun swasta memadati sepanjang Jalan Wahidin Sudirohusodo hingga menuju Pendopo Kabupaten Gresik.
“Sudah diputuskan tidak ada arak-arakan namun yang jelas nilai-nilai sejarah Gresik tetap dimunculkan,” tutupnya.
Dikatakan, tahun ini rangkaian HUT Pemkab Gresik dan Hari Jadi Gresik diarahkan pada lomba kebudayaan. Ada sejumlah lomba yang akan dimulai 5-11 Maret nanti.
“Lombanya seperti Al Banjari, lomba tarian budaya, bupati cup hingga pameran ekraf,” ucapnya.
Selain kegiatan tersebut, Rudi menyampaikan apabila peringatan HUT Gresik ini akan dijadikan momentum launching Bandar Grissee. Yakni kawasan heritage yang memiliki nilai sejarah Gresik di masa lampau sebagai kota bandar. “Upacara dan ziarah wali tentunya ada,” imbuhnya. (fir/rof)
GRESIK–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memastikan tidak menggelar pawai pada Hari Jadi Kota Gresik ke-535 mendatang. Ini dilakukan lantaran pandemi Covid-19 hingga kini masih belum berakhir. Bahkan, Gresik kembali berstatus PPKM level III.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, kepemudaan dan Olahraga, Sutaji Rudi membenarkan hal tersebut. Pihaknya memastikan pada peringatan HUT Gresik kali ini tidak ada arak-arakan budaya atau pawai. Sebab hal itu dinilai akan menimbulkan kerumunan yang cukup besar.
Biasanya, arak-arakan budaya dari berbagai elemen instansi pemerintah maupun swasta memadati sepanjang Jalan Wahidin Sudirohusodo hingga menuju Pendopo Kabupaten Gresik.
“Sudah diputuskan tidak ada arak-arakan namun yang jelas nilai-nilai sejarah Gresik tetap dimunculkan,” tutupnya.
Dikatakan, tahun ini rangkaian HUT Pemkab Gresik dan Hari Jadi Gresik diarahkan pada lomba kebudayaan. Ada sejumlah lomba yang akan dimulai 5-11 Maret nanti.
“Lombanya seperti Al Banjari, lomba tarian budaya, bupati cup hingga pameran ekraf,” ucapnya.
Selain kegiatan tersebut, Rudi menyampaikan apabila peringatan HUT Gresik ini akan dijadikan momentum launching Bandar Grissee. Yakni kawasan heritage yang memiliki nilai sejarah Gresik di masa lampau sebagai kota bandar. “Upacara dan ziarah wali tentunya ada,” imbuhnya. (fir/rof)
