28 C
Gresik
Sunday, 4 June 2023

Saluran Air Samping Jebe Koko Tercemar Limbah

GRESIK – LSM FPSR menduga saluran air yang berada di samping Pabrik coklat PT Jebe Koko tercemar limbah. Pasalnya, saluran air ang berada di Jalan Raya Manyar tersebut terlihat berwarna kecoklatan dan berbau. Mereka mengaku telah mengirimkan laporan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik agar segera ditindaklanjuti.

“Dari pantauan di lapangan, sepertinya ini merupakan limbah bahan berbahaya beracun (B3). Karena airnya berwarna gelap seperti berminyak dan seperti ada olinya,” ujar Ketua LSM FPSR Aris Gunawan.

Dirinya menduga, limbah tersebut berasal dari pembuangan limbah cair dari dalam Pabrik PT Jebe Koko. Sebab, lokasinya memang sangat dekat. “Saya menduganya seperti itu. Dari mana lagi kalau bukan dari dalam pabrik,” kata dia.

Dijelaskan, pihaknya sudah mengirim surat kepada DLH Kabupaten Gresik agar segera melakukan inspeksi ke lokasi. Kalau memang benar limbah B3, pihaknya mendesak agar DLH menindak tegas perusahaan tersebut.

“Kalau memang benar harus ada sanksi tegas. Jangan dibiarkan seperti ini. Nanti yang lain bisa ikut-ikutan,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kabid Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Gresik Bahtiar menuturkan kalau pihaknya sudah menerima laporan terkait warga air saluran di sekitar PT Jebe Koko sejak lama.

Pihaknya juga mengaku sudah mendatangi langsung lokasi saluran. Dan hasilnya memang tidak ada saluran pembuang dari PT Jebe Koko. “Saluran air tersebut berada di depan jadi bukan milik Jebe Koko. Soalnya saluran Jebe Koko di bagian belakang dan memiliki IPAL sendiri,” terangnya. Meski demikian, pihaknya masih mencari tahu dari mana asal muasal limbah tersebut berasal. \

Terpisah, Perwakakilan HSE PT Jebe Koko Putut saat di konfirmasi membantah jika limbah berasal dari dalam pabriknya. “Kami sudah punya IPAL sendiri. Dan sudah memiliki izin lengkap dari pemerintah,” terangnya. (yud/rof)

GRESIK – LSM FPSR menduga saluran air yang berada di samping Pabrik coklat PT Jebe Koko tercemar limbah. Pasalnya, saluran air ang berada di Jalan Raya Manyar tersebut terlihat berwarna kecoklatan dan berbau. Mereka mengaku telah mengirimkan laporan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik agar segera ditindaklanjuti.

“Dari pantauan di lapangan, sepertinya ini merupakan limbah bahan berbahaya beracun (B3). Karena airnya berwarna gelap seperti berminyak dan seperti ada olinya,” ujar Ketua LSM FPSR Aris Gunawan.

Dirinya menduga, limbah tersebut berasal dari pembuangan limbah cair dari dalam Pabrik PT Jebe Koko. Sebab, lokasinya memang sangat dekat. “Saya menduganya seperti itu. Dari mana lagi kalau bukan dari dalam pabrik,” kata dia.

-

Dijelaskan, pihaknya sudah mengirim surat kepada DLH Kabupaten Gresik agar segera melakukan inspeksi ke lokasi. Kalau memang benar limbah B3, pihaknya mendesak agar DLH menindak tegas perusahaan tersebut.

“Kalau memang benar harus ada sanksi tegas. Jangan dibiarkan seperti ini. Nanti yang lain bisa ikut-ikutan,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kabid Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Gresik Bahtiar menuturkan kalau pihaknya sudah menerima laporan terkait warga air saluran di sekitar PT Jebe Koko sejak lama.

Pihaknya juga mengaku sudah mendatangi langsung lokasi saluran. Dan hasilnya memang tidak ada saluran pembuang dari PT Jebe Koko. “Saluran air tersebut berada di depan jadi bukan milik Jebe Koko. Soalnya saluran Jebe Koko di bagian belakang dan memiliki IPAL sendiri,” terangnya. Meski demikian, pihaknya masih mencari tahu dari mana asal muasal limbah tersebut berasal. \

Terpisah, Perwakakilan HSE PT Jebe Koko Putut saat di konfirmasi membantah jika limbah berasal dari dalam pabriknya. “Kami sudah punya IPAL sendiri. Dan sudah memiliki izin lengkap dari pemerintah,” terangnya. (yud/rof)

Most Read

Berita Terbaru