BAWEAN — Hujan dengan intensitas deras yang melanda Pulau Bawean, membuat sejumlah wilayah dilanda banjir dan tanah longsor. Banjir menggenangi dua desa. Yakni Desa Daun di Sangkapura dan Desa Kelompang Gubug di Tambak.
“Saya juga mendapat laporan Jembatan di Desa Kelompang Gubug putus,” ujar Anggota DPRD Gresik Dapil Bawean Lutfi Dawam.
Ia mengatakan, ada tiga rumah milik warga yang rusak cukup parah akibat longsor. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Kalau rumah yang sempat terendam banjir ada 25 rumah. Tapi data pastinya kami belum tahu,” ungkap dia.
Usai mendapat laporan, laporan langsung mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik. Pihaknya meminta agar segera ada penanganan. “Sudah tadi dari BPBD minta mereka segera turun melakukan penanganan,” katanya.
Selain itu, diminta juga sudah bertemu dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gresik. Sebab, ada jembatan yang putus. “Harus segera ada jembatan alternatif karena menggangu para siswa berangkat sekolah,” terangnya.
Ia menambahkan, sudah berulangkali mendesak segera ada normalisasi sungai di Pulau Bawean agar mengurangi debit air yang sudah tidak dimuat akibat badan sungai yang menyempit dan dangkal.
“Sudah parah betul banjir di sana. Ini saya datangi ke OPD (organisasi perangkat daerah-red) terkait untuk segera ada langkah konkrit normalisasi sungai di Pulau Bawean. Supaya banjir dan tanah longsor bisa dilakukan pemadaman, ditambah lagi.
Sementara itu, Kepala BPBD Gresik Darmawan mengatakan, berdasarkan data Tim Reaksi Cepat (TRC), tanah mulai bergerak setelah lebatnya hujan 6 jam diguyur.
“Hujan mulai pukul 21.00 pada Rabu malam. Sangat deras ketika pukul 01.00 pada Kamis dini hari,” ujarnya
Ditambahkan, longsoran yang terjadi disebabkan karena kontur tanah tidak kuat menahan guyuran hujan deras.
Pihaknya melalui TRC Desa Daun saat ini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat. Untuk mendata warga yang dirugikan, khususnya kelompok yang rentan.
“Tidak ada warga yang mengungsi,” imbuhnya.
Berikut nama desa tahan banjir dan tanah longsor:
1. DESA BALIKTERUS
– 5 jembatan d dusun balikbak hilir dan dusun songaiteros deje putus total akibat banjir dan longsor.
– 2 rumah tertimbun dan 8 lainnya relaksasi longsoran dusun sungaiteros deje.
– 1 rumah tidak bisa ditempati akibat tanah bergerak d dusun gandariyah.
– jalan desa ruas balikterus – gunung teguh terputus akibat longsor.
2. DESA SUNGAIRUJING
– 4 lokal SDN 357 Gresik (SD duko Sungairujing) roboh akibat pergerakan tanah.
– 2 rumah warga rusak akibat pergerakan tanah.
– jembatan duko putus
– dusun tajung banjir.
3. DESA SAWAHMULYA
– dusun kebunlaut, budaya, dayabata, sawahluar, bangkalan banjir.
– 1 jembatan dusun kebunlaut putus.
4. DESA KOTAKUSUMA
– dusun pateken, bengkosobung, sawahluar, sawahdaya, baratsungai banjir
5. DESA PATARSELAMAT
– semua peralatan elektronik kantor balai desa patarselamat tidak bisa digunakan karena banjir. Dusun berlatih patar dan disallam banjir.
6. DESA TELUKDALAM
– dusun telukdalam banjir
7. DESA DAUN
– 4 rumah roboh rata dusun daun timur.
– 2 rumah longsor longsor dusun langcabur.
8. SUNGAITELUK
– dusun Sungaitopo, beringinan banjir.
9. DESA GUNUNGTEGUH
– 1 jembatan putus dusun balikbak gunung.
– 2 rumah rusak akibat longsor dusun menara.
10. DESA PUDAKITTIMUR
– 2 TPT TK Al Falah dan dusun sumberrejo rusak berat.