28.9 C
Gresik
Thursday, 8 June 2023

Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Jatim Terharu Lihat Kinerja ATB

LUMAJANG – Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes., bersama rombongan nyambangi relawan Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Jawa Timur yang ditugaskan di Puskesmas Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Kamis (16/12).

Rombongan PD IAI Jawa Timur membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya untuk sampai di tempat tersebut. Sekitar jam 12 siang rombongan tiba di Puskesmas Pronojiwo disambut dua apoteker puskesmas, dan dua ATB yang menjalankan tugas. Rombongan PD IAI Jatim Abdul Rahem menyaksikan ATB yang bekerja penuh semangat, ikhlas tanpa pamrih. Mereka memilah obat dan susu yang mendekati kadaluarsa, serta menata obat pada rak -rak dan palet sumbangan dari IAI. “Kegiatan ATB telah dilakukan sejak hari pertama sampai di Puskesmas Pronojiwo. Sortir obat belum berakhir karena pengiriman oleh donatur selalu bersama dan dicampur dengan barang selain obat,” kata Abdul Rahem.

Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes mendengarkan cerita dari warga. (Istimewa)

PD IAI berkunjung ke pusat pengungsian bersama apoteker puskesmas serta ATB yang bertugas di Pronojiwo. Pengungsian itu terletak di SDN Supiturang 4 yang merupakan pusat pengungsian utama di kecamatan Pronojiwo.
Di tengah derasnya hujan ATB bersama apoteker Puskesmas sibuk menutupi obat-obatan di Posko.

Apoteker mencoba berdialog dengan sebagian pengungsi dan anak-anak yang sedang bermain dalam rangka taruma healing pada mereka. Para pengungsi memang terlihat sangat trauma.

Meski diberi semisal berupa barang dan beras mereka tidak akan bisa menerima karena sudah tidak memiliki tempat untuk menyimpan. Rumah mereka sudah rata dengan tanah tersapu aliran lava.

Ternak dan pertanian mereka sebagian juga sudah ludes diterjang lava. Bantuan dengan berbagai jenis kebutuhan termasuk matras terlihat menumpuk di ruang kelas, sehingga kebutuan utama mereka adalah trauma healing.

Abdul Rahem berkesempatan berdialog dengan Sadi, warga terdampak di Sumber Sari. Sadi mengatakan, tinggal di Sumber Sari sejak 1986, dan mengalami empat kali gunung Semeru erupsi. “Kejadian tanggal 4 Desember 2021 terbesa,” kata Sadi.

Di kampungnya, lanjut Sadi, 13 orang meninggal, dua orang belum ditemukan sampai Kamis itu. Korban mengalami luka bakar. “Letusan pertama terlihat asap putih di puncak Semeru, letusan kedua asap menjadi hitam, karena ketika itu sedang hujan yang bercampur lumpur dan awan panas. Masyarakat tidak tahu harus lari kemana yang aman, tidak tahu karena gelap. Kondisi itu yang menelan banyak korban jiwa,” kata Sadi. (*)

LUMAJANG – Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes., bersama rombongan nyambangi relawan Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Jawa Timur yang ditugaskan di Puskesmas Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Kamis (16/12).

Rombongan PD IAI Jawa Timur membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya untuk sampai di tempat tersebut. Sekitar jam 12 siang rombongan tiba di Puskesmas Pronojiwo disambut dua apoteker puskesmas, dan dua ATB yang menjalankan tugas. Rombongan PD IAI Jatim Abdul Rahem menyaksikan ATB yang bekerja penuh semangat, ikhlas tanpa pamrih. Mereka memilah obat dan susu yang mendekati kadaluarsa, serta menata obat pada rak -rak dan palet sumbangan dari IAI. “Kegiatan ATB telah dilakukan sejak hari pertama sampai di Puskesmas Pronojiwo. Sortir obat belum berakhir karena pengiriman oleh donatur selalu bersama dan dicampur dengan barang selain obat,” kata Abdul Rahem.

Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes mendengarkan cerita dari warga. (Istimewa)

PD IAI berkunjung ke pusat pengungsian bersama apoteker puskesmas serta ATB yang bertugas di Pronojiwo. Pengungsian itu terletak di SDN Supiturang 4 yang merupakan pusat pengungsian utama di kecamatan Pronojiwo.
Di tengah derasnya hujan ATB bersama apoteker Puskesmas sibuk menutupi obat-obatan di Posko.

-

Apoteker mencoba berdialog dengan sebagian pengungsi dan anak-anak yang sedang bermain dalam rangka taruma healing pada mereka. Para pengungsi memang terlihat sangat trauma.

Meski diberi semisal berupa barang dan beras mereka tidak akan bisa menerima karena sudah tidak memiliki tempat untuk menyimpan. Rumah mereka sudah rata dengan tanah tersapu aliran lava.

Ternak dan pertanian mereka sebagian juga sudah ludes diterjang lava. Bantuan dengan berbagai jenis kebutuhan termasuk matras terlihat menumpuk di ruang kelas, sehingga kebutuan utama mereka adalah trauma healing.

Abdul Rahem berkesempatan berdialog dengan Sadi, warga terdampak di Sumber Sari. Sadi mengatakan, tinggal di Sumber Sari sejak 1986, dan mengalami empat kali gunung Semeru erupsi. “Kejadian tanggal 4 Desember 2021 terbesa,” kata Sadi.

Di kampungnya, lanjut Sadi, 13 orang meninggal, dua orang belum ditemukan sampai Kamis itu. Korban mengalami luka bakar. “Letusan pertama terlihat asap putih di puncak Semeru, letusan kedua asap menjadi hitam, karena ketika itu sedang hujan yang bercampur lumpur dan awan panas. Masyarakat tidak tahu harus lari kemana yang aman, tidak tahu karena gelap. Kondisi itu yang menelan banyak korban jiwa,” kata Sadi. (*)

Most Read

Berita Terbaru