32 C
Gresik
Saturday, 10 June 2023

Ganggu Pelayanan, Dewan Soroti Kerusakan CT Scan RSUD Ibnu Sina

GRESIK – Kalangan DPRD Gresik menyoroti pelayanan CT Scan yang lambat di RSUD Ibnu Sina. Sehingga, pasien harus dirujuk ke satu rumah sakit lain untuk melakukan CT Scan.

“Banyak pasien yang mengeluh kepada saya terkait layanan CT Scan. Setelah saya cek ternyata alatnya rusak,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Gresik Bustami Hazim.

Imbasnya, pelayanan kepada pasien tidak bisa berjalan cepat. Sebab, mereka harus menunggu hingga beberapa hari untuk mengetahui hasil dari CT Scan di rumah sakit lain tersebut.

“Bahkan, ada keluarga pasien yang sambat ke saya karena menunggu hasil CT Scan sampai tiga hari. Ini kan kasihan keluarga pasien,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FPKB DPRD Gresik, M Syahrul Munir mengatakan rusaknya CT Scan milik RSUD Ibnu Sina berimbas dengan turunnya pendapatan pada rumah sakit dengan status badan layanan umum daerah (BLUD) ini. Sebab, biaya CT Scan yang mestinya menjadi pendapatan justru hilang.

Baca Juga : RS Petrokimia Driyorejo Resmikan Pengembangan Gedung Rawat Inap

“Kami mendapatkan informasi kalau CT Scan rusak sudah sejak bulan Februari lalu. Sampai sekarang belum dilakukan perbaikan,” kata dia.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama (Dirut) RSUD Ibnu Sina dr Soni, M.Kes ketika dikonformasi awak media membenarkan kalau dua unit mesin CT Scan yang dimilikinya dalam kondisi rusak. Sedangkan anggaran untuk perbaikan dianggap terlalu mahal. Di sisi lain, kondisi keuangan RSUD Ibnu Sina tidak berlebihan.

“Ada dua unit mesin CT Scan. Yang satu rusak dari dulu. Kalau kita lakukan perbaikan juga biaya mahal. Misalkan untuk roller colling saja seharga Rp 150 juta,”ujarnya usai mengikuti Sidang Paripurna di DPRD Gresik.

Soni mengaku sebelumnya sudah pernah dilakukan perbaikan maintenance. Bahkan, biaya untuk perbaikan mencapai sekitar Rp 300 juta.

Baca Juga : Pembangunan RSUD Gresik Selatan Terus Dimatangkan

“Kalau terus dilakukan perbaikan, banyak menghabiskan dana untuk maintenance. Sedangkan membeli baru, kita tidak ada dana karena tersedot untuk membangun ruang rawat jalan,” terangnya.

Saat ini, pihaknya sedang mencari solusi menggandeng vendor untuk kerjasama menyediakan mesin CT Scan dengan sistim pembagian hasil. Sambil menunggu lobi-lobi untuk mendapat bantuan mesin CT Scan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Ada dua vendor yang sudah melakukan pemaparan. Ada yang siap kerjasama selama tiga tahun dan ada yang menawarkan kerjasama selama delapan tahun. Semua maintenance jadi tanggungjawab vendor,” terang dia. (rof)

GRESIK – Kalangan DPRD Gresik menyoroti pelayanan CT Scan yang lambat di RSUD Ibnu Sina. Sehingga, pasien harus dirujuk ke satu rumah sakit lain untuk melakukan CT Scan.

“Banyak pasien yang mengeluh kepada saya terkait layanan CT Scan. Setelah saya cek ternyata alatnya rusak,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Gresik Bustami Hazim.

Imbasnya, pelayanan kepada pasien tidak bisa berjalan cepat. Sebab, mereka harus menunggu hingga beberapa hari untuk mengetahui hasil dari CT Scan di rumah sakit lain tersebut.

-

“Bahkan, ada keluarga pasien yang sambat ke saya karena menunggu hasil CT Scan sampai tiga hari. Ini kan kasihan keluarga pasien,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FPKB DPRD Gresik, M Syahrul Munir mengatakan rusaknya CT Scan milik RSUD Ibnu Sina berimbas dengan turunnya pendapatan pada rumah sakit dengan status badan layanan umum daerah (BLUD) ini. Sebab, biaya CT Scan yang mestinya menjadi pendapatan justru hilang.

Baca Juga : RS Petrokimia Driyorejo Resmikan Pengembangan Gedung Rawat Inap

“Kami mendapatkan informasi kalau CT Scan rusak sudah sejak bulan Februari lalu. Sampai sekarang belum dilakukan perbaikan,” kata dia.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama (Dirut) RSUD Ibnu Sina dr Soni, M.Kes ketika dikonformasi awak media membenarkan kalau dua unit mesin CT Scan yang dimilikinya dalam kondisi rusak. Sedangkan anggaran untuk perbaikan dianggap terlalu mahal. Di sisi lain, kondisi keuangan RSUD Ibnu Sina tidak berlebihan.

“Ada dua unit mesin CT Scan. Yang satu rusak dari dulu. Kalau kita lakukan perbaikan juga biaya mahal. Misalkan untuk roller colling saja seharga Rp 150 juta,”ujarnya usai mengikuti Sidang Paripurna di DPRD Gresik.

Soni mengaku sebelumnya sudah pernah dilakukan perbaikan maintenance. Bahkan, biaya untuk perbaikan mencapai sekitar Rp 300 juta.

Baca Juga : Pembangunan RSUD Gresik Selatan Terus Dimatangkan

“Kalau terus dilakukan perbaikan, banyak menghabiskan dana untuk maintenance. Sedangkan membeli baru, kita tidak ada dana karena tersedot untuk membangun ruang rawat jalan,” terangnya.

Saat ini, pihaknya sedang mencari solusi menggandeng vendor untuk kerjasama menyediakan mesin CT Scan dengan sistim pembagian hasil. Sambil menunggu lobi-lobi untuk mendapat bantuan mesin CT Scan dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Ada dua vendor yang sudah melakukan pemaparan. Ada yang siap kerjasama selama tiga tahun dan ada yang menawarkan kerjasama selama delapan tahun. Semua maintenance jadi tanggungjawab vendor,” terang dia. (rof)

Most Read

Berita Terbaru