25 C
Gresik
Thursday, 30 March 2023

Tradisi Ruwat Rojokoyo, Warga Gosari Mandikan Hewan Ternak

GRESIK – Untuk melestarikan budaya leleuhur dan menyambut datangnya Ramadan, salah satu Desa di wilayah Gresik Utara melestarikan budaya leluhur ‘Ruwat Rojokoyo’ dengan memandikan hewan ternak sapi.

Sapi milik warga dimandikan menggunakan air dari sendang. Tradisi yang diberi nama tradisi Ruwat Rojokoyo. Memiliki arti luas mensucikan diri dengan yang dimiliki warga dengan menggunakan air dari sendang kuno bernama sendang bidadari. Tradisi itu dilestarikan warga Desa Gosari Kecamatan Ujungpangkah.

Tradisional memandikan hewan ternak warga desa berupa sapi dengan air dari sendang. Sumber mata air yang masih mengeluarkan air adalah simbol. Wujud dari rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh sang pencipta.

Selain sebagai bentuk rasa syukur atas kekayaan harta benda yang dimiliki, tradisi ini memiliki makna mensucikan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Salah satu warga Misbakhud Dawam mengatakan desanya berada di wilayah utara Gresik ini memiliki banyak warisan budaya. “Kami punya tradisi memandikan sapi, dimandikan disini karena pengembala atau peternak sapi dahulu tidak memiliki air di rumah. Dimandikan dengan air dari sendang bidadari,” ujarnya. Tradisi memandikan ternak sapi ini diawali dengan mengambil air menggunakan kendil dari sumber mata air sendang. Warga secara gotong royong memindahkan air dari sendang kemudian dikumpulkan di dalam sebuah wadah berupa gentong berukuran besar.

Selanjutnya, satu persatu hewan ternak yang sudah dikumpulkan di lapangan lalu disiram dengan air sendang sendang Bidadari, ada pula sendang Lanang. Sendang itu kondisinya masih aktif mengeluarkan air dari dalam tanah, airnya terlihat sangat jernih dan tidak sembarang orang dapat menyiram sapi dengan air sendang. Harus sesepuh desa, saat menyiram air sendang ke tubuh sapi diiringi doa dan tabuhan gamelan. “Ini merupakan kegiatan setiap tahun. Kami juga membersihkan kolam pemandian sendang lanang yang merupakan kolam kuno lalu kita bersihkan. Tradisi sejak dahulu menjelang ramadhan,” pungkasnya. (yud/han)

GRESIK – Untuk melestarikan budaya leleuhur dan menyambut datangnya Ramadan, salah satu Desa di wilayah Gresik Utara melestarikan budaya leluhur ‘Ruwat Rojokoyo’ dengan memandikan hewan ternak sapi.

Sapi milik warga dimandikan menggunakan air dari sendang. Tradisi yang diberi nama tradisi Ruwat Rojokoyo. Memiliki arti luas mensucikan diri dengan yang dimiliki warga dengan menggunakan air dari sendang kuno bernama sendang bidadari. Tradisi itu dilestarikan warga Desa Gosari Kecamatan Ujungpangkah.

Tradisional memandikan hewan ternak warga desa berupa sapi dengan air dari sendang. Sumber mata air yang masih mengeluarkan air adalah simbol. Wujud dari rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh sang pencipta.

-

Selain sebagai bentuk rasa syukur atas kekayaan harta benda yang dimiliki, tradisi ini memiliki makna mensucikan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Salah satu warga Misbakhud Dawam mengatakan desanya berada di wilayah utara Gresik ini memiliki banyak warisan budaya. “Kami punya tradisi memandikan sapi, dimandikan disini karena pengembala atau peternak sapi dahulu tidak memiliki air di rumah. Dimandikan dengan air dari sendang bidadari,” ujarnya. Tradisi memandikan ternak sapi ini diawali dengan mengambil air menggunakan kendil dari sumber mata air sendang. Warga secara gotong royong memindahkan air dari sendang kemudian dikumpulkan di dalam sebuah wadah berupa gentong berukuran besar.

Selanjutnya, satu persatu hewan ternak yang sudah dikumpulkan di lapangan lalu disiram dengan air sendang sendang Bidadari, ada pula sendang Lanang. Sendang itu kondisinya masih aktif mengeluarkan air dari dalam tanah, airnya terlihat sangat jernih dan tidak sembarang orang dapat menyiram sapi dengan air sendang. Harus sesepuh desa, saat menyiram air sendang ke tubuh sapi diiringi doa dan tabuhan gamelan. “Ini merupakan kegiatan setiap tahun. Kami juga membersihkan kolam pemandian sendang lanang yang merupakan kolam kuno lalu kita bersihkan. Tradisi sejak dahulu menjelang ramadhan,” pungkasnya. (yud/han)

Most Read

Berita Terbaru