GRESIK – Jelang Lebaran, masyarakat kota Santri mempunyai tradisi malam selawe atau malam 25. Tradisi itu dipercaya sudah sejak zaman Sunan Giri. Pada waktu itu, Sunan Giri mengajak santri-santrinya beribadah jelang malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.
Tradisi tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Bukan hanya masyarakat dari Gresik, warga dari luar Gresik pun juga berbondong-bondong datang untuk berziarah.
Pada tahun ini malam selawe jatuh pada hari Kamis malam Jumat. Dikarenakan saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, pelaksanaan tradisi malam selawe mendapat pengawasan ketat protokol kesehatan.
Kapolres Gresik AKBP Arif Fitrianto melalui Kapolsek Kebomas AKP I Made Jatinegara mengatakan kegiatan malam selawe tahun hanya dipusatkan di sekitar area makam Sunan Giri saja. “Tidak ada pedagang kaki lima yang boleh berjualan di sepanjang jalan menuju makam seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini semua dilakukan agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mengatakan, setiap warga yang hendak berziarah harus di ikut tes swab antigen yang sudah disiapkan. “Kami sudah menyiapkan ratusan atas tes swab antigen pada malam selawe kemarin, alhamdulillah hasilnya baik,” pungkasnya.(yud/han)