GRESIK – PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan (UP) Gresik kembali melaksanakan simulasi tanggap darurat, kali ini mereka menggelar simulasi tanggap darurat penanganan teror bom dan kebakaran tangki HSD jumat (28/5).
PT PJB UP Gresik merupakan salah satu Objek Vital Nasional yang memiliki peran sebagai produsen dan menyuplai kebutuhan listrik. Simulasi ini melibatkan seluruh karyawan serta satuan pengamanan di lingkungan PJB UP Gresik bekerjasama dengan Polres Gresik, Satuan Brimob Polda Jatim, Koramil dan beberapa stakeholder terkait.
Pelaksanaan simulasi diawali dengan dikejutkan datangnya dua orang tak dikenal yang menjadi teroris mendatangi PJB UP Gresik. Dengan mengendarai sepeda motor dua orang tersebut nekat menerobos pos pemeriksaan. Dengan menodongkan senjata api kepada petugas keamanan, kemudian dua teroris tersebut menerobos gate in dan menabrakan portal yang ada di pos tersebut.
Kemudian terjadilah aksi kejar-kejaran antara teroris dengan tim keamanan, dengan menjaga jarak aman dan tetap waspada tim kemanan berkoordinasi dengan Chief Security untuk tindakan selanjutnya. Chief Security segera menghubungi Officer Security melaporkan kondisi terkini.
Tidak lama kemudian salah satu dari teroris tersebut melemparkan benda yang diduga bom di area lobby Service Building, kemudian mereka juga berusaha menuju tangki Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelum sampai di area tersebut, tim keamanan berhasil melumpuhkan satu teroris di pos GU-2 dan satu teroris lainnya berhasil melemparkan bom di area tangki BBM kemudian berusaha kabur tetapi berhasil dilumpuhkan tim keamanan. Disaat yang sama terjadi ledakan di area tangki BBM, tim Tanggap Darurat datang untuk memadamkan api dan melakukan pertolongan kepada korban luka.

Tak berapa lama kemudian, warga dan beberapa wartawan menuju PJB UP Gresik untuk mencari tahu asal usul ledakan dan informasi mengenai hal tersebut, namun berhasil dihalau petugas dan Officer Security berhasil menenangkan warga dan memberi informasi kepada wartawan terkait agenda dari manajemen untuk menjadwalkan pers conference segera setelah penanganan tanggap darurat selesai.
Dalam simulasi tersebut, Komandan Tanggap Darurat, Sidik Wiyono menyatakan status tanggap darurat dan memerintahkan Wakil Komandan Tanggap Darurat (Wadan TD) untuk melaksanakan sesuai prosedur. Wadan TD segera menuju ke lokasi kejadian sambil menghubungi tim keamanan dan menginformasikan lewat audio paging & CCR PLTU #3-4 untuk membunyikan alarm dan dilanjutkan berkoordinasi kepada seluru Komandan Regu (Danru) untuk berkumpul di titik kumpul yang ditentukan.
“Sementara itu saya sebagai Komandan TD menghubungi pihak kepolisian dari Polres Gresik untuk meminta bantuan dan diteruskan ke Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jatim karena PT PJB UP Gresik merupakan Objek Vital Nasional”
jelas Sidik.
Akibat dari ledakan di tangki HSD tersebut berdampak pada unit PLTGU blok 1 dan blok 2 yang sedang beroperasi menagalami trip karena tidak adanya pasokan BBM . Pada saat itu juga pemadaman dilakukan oleh security dan dibantu operator dengan mengunakan hydrant yang ada di hosebox serta pengoperasian foam dan cooling spray tangki HSD.
Sidik menambahkan sebagai komandan TD dirinya segera melaporkan ke Dir Ops-1 terkait insiden dan tindakan yang sudah dilakukan. “Setelah melaporkan ke Dir Ops-1, Danru Evakuasi menugaskan tim evakuator terpadu untuk memastikan seluruh tenaga kerja dievakuasi ke assembly point dan Danru PMK menugaskan tim PMK melakukan prosedur pemadaman di lokasi tangki HSD” tambahnya.
Setelah pemadaman selesai, ditemukan korban satu personil security yang mengalami luka bakar dan tidak sadarkan diri, korban segera ditangani oleh dokter dan tim PPGD selanjutnya dibawa mobil ambulance menuju rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Tidak lama kemudian personil dari kepolisian tiba, mereka segera melakukan sterilisasi area dengan memasang police line dan menangkap pelaku teror yang sebelumnya diamankan pihak keamanan. Tim Gegana segera mempersiapkan proses penjinakan bom yang tersisa di area Lobby Service Building dengan pemasangan tali pengait, pengambilan foto X-ray dan penempatan alat pencerai berai bom (disruptor). Setelah melakukan proses penjinakan, Tim Gegana menyatakan kondisi aman dan steril dari bom.
Setelah dinyatakan aman dan steril, tim TD menuju ke assembly point, Danru dan Tim Evakuasi segera mengecek dan melakukan penghitungan seluruh karyawan yang dievakuasi untuk mengetahui kondisi dalam keadaan selamat atau cedera. Seluruh Danru melaporkan kepada Wandan terkait tugas yang sudah dikerjakan untuk diteruskan ke komandan TD yang selanjutnya komandan TD memerintahkan penormalan kondisi.
Komandan TD melaporkan ke Dir Ops-1 bahwa kondisi sudah dapat dinormalkan. “Seluruh anggota tim TD dan karyawan kembali ketempat masing-masing setelah status tanggap darurat di cabut dan memerintahkan Manager KAD untuk mempersiapkan Pers Conference kepada wartawan terkait insiden yang telah terjadi” jelas Sidik yang juga menjabat sebagai General Manager PT PJB UP Gresik ini.
Simulasi penanganan tanggap darurat ini bertujuan sebagai antisipasi dan mitigasi jika terjadi teror bom dan kebakaran serta melatih pola komunikasi yang efektif antara tim keamanan PT PJB UP Gresik dengan jajaran kepolisian, TNI dan stakeholder yang berkaitan. “Tidak hanya itu simulasi ini juga sebagai uji coba keandalan peralatan apabila terjadi keadaan darurat misalnya hydrant, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulace dan handy talky. Tak kalah penting melatih awarenes atau kesadaran seluruh karyawan jika terjadi tindakan teror” tutup Sidik.
(ind/*)